Page 77 - E-Modul Perancangan Perkerasan Jalan_M. Fathan Hidayat
P. 77
d) Perhitungan Parameter Marshall lainnya
Setelah uji Marshall dilakukan, maka dilanjutkan dengan perhitungan untuk
menentukan:
1. Kuosien Marshall, adalah ratio antara nilai stabilitas dan kelelehan
2. Berat volume benda uji
3. Volume rongga benda uji (VIM)
4. Volume rongga agregat dalam benda uji (VMA)
5. Volume rongga agregat yang terisi oleh aspal (VFA)
6. Tebal selimut aspal
Rumus-rumus yang digunakan untuk menghitung parameter Marshall
ini dapat dibaca pada materi sifat volumetrik campuran aspal.
e. Sifat Volumetrik Campuran Aspal
Sifat volumetrik beton aspal padat dapat ditentukan secara analitis, baik
yang dipadatkan di laboratorium maupun di lapangan. Parameter berikut
biasanya digunakan:
Vmb = volume bulk campuran dipadatkan
VMA = persentase rongga dalam agregat mineral (Percent of Void in
Minerale Aggregate
VFA = persentase rongga terisi aspal (Percent of Void Filled with Asphalt
Volume rongga yang masih tersisa setelah campuran beton aspal
dipadatkan dikenal sebagai VIM. VIM yang terlalu tinggi digunakan di tempat
di mana butir-butir agregat bergeser karena pemadatan tambahan yang
disebabkan oleh beban lalu lintas yang berulang atau di tempat di mana aspal
meleleh menjadi lunak karena suhu udara yang meningkat.
Akibatnya, aspal menjadi lebih oksidatif, yang dapat mempercepat
penuaan dan menurunkan sifat durabilitas.
E-Modul Perancangan Perkerasan Jalan 57