Page 33 - PPA 2024
P. 33

Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen









                    Pembelajaran tatap muka adalah model pembelajaran di mana pendidik dan peserta didik bertemu
                    serta berinteraksi secara langsung dalam kegiatan pembelajaran. Dengan kata lain, pendidik dan
                    peserta didik sama sekali tidak dalam kondisi terhubung jaringan internet. Pembelajaran tatap muka
                    dapat diselenggarakan secara gabungan (blended learning) dengan pembelajaran daring. Namun
                    demikian, tidak bisa diselenggarakan pembelajaran daring secara penuh.

                    Proses pembelajaran tatap muka diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
                    menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang
                    cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan
                    fisik dan psikologis peserta didik. Melalui pembelajaran tatap muka memungkinkan dilakukan
                    penguatan karakter berdasarkan profil Pelajar Pancasila.

                    Pembelajaran mandiri adalah suatu proses di mana peserta didik mengambil inisiatif dan tanggung
                    jawab penuh atas pembelajaran mereka sendiri. Pada pembelajaran mandiri, peserta didik
                    mampu mengidentifikasi tujuan pembelajaran, merencanakan strategi belajar, dan mengevaluasi
                    kemajuan secara mandiri. Pendidik menetapkan alokasi waktu pembelajaran mandiri mingguan
                    berdasarkan Satuan Kredit Kompetensi (SKK) mata pelajaran, muatan pemberdayaan, atau muatan
                    keterampilan, yang dituangkan dalam perencanaan pembelajaran (RPP/modul ajar).

                    Pembelajaran tutorial adalah suatu bentuk pembelajaran di mana seorang pendidik atau tutor
                    memberikan bimbingan, dukungan, dan konfirmasi kepada peserta didik, setelah melakukan
                    pembelajaran mandiri. Pendekatan pembelajaran ini disamping secara klasikal dapat pula bersifat
                    individual dan fokus pada kebutuhan individual peserta didik. Pembelajaran tutorial dapat terjadi
                    dalam berbagai konteks, termasuk di dalam atau di luar kelas.

                    Pengaturan kegiatan pembelajaran tatap muka, mandiri, dan atau tutorial diatur sebagai berikut.
                    (1) Dituangkan dalam dokumen perencanaan pembelajaran; (2) Tidak ada ketentuan minimal
                    persentase setiap bentuk pembelajaran; (3) Tidak diperbolehkan setiap mata pelajaran, muatan
                    pemberdayaan, dan muatan keterampilan dilaksanakan pembelajaran secara mandiri penuh, harus
                    ada pembelajaran tatap muka, dan/atau pembelajaran tutorial, dan/atau kombinasi ketiganya.

                    Komponen jam pelajaran mengacu pada pemetaan SKK pada tiap mata pelajaran yang  dilakukan
                    oleh  satuan pendidikan. Satu SKK adalah satu satuan kompetensi yang  dicapai melalui
                    pembelajaran 1 (satu)  jam tatap muka atau 2 (dua)  jam tutorial atau 3 (tiga)  jam mandiri, atau
                    kombinasi secara proporsional dari ketiganya. Satu jam tatap muka yang  dimaksud adalah satu jam
                    pembelajaran, yaitu sama dengan 35 (tiga  puluh lima) menit untuk Program Paket A, 40 (empat
                    puluh) menit untuk Program Paket B, dan 45 (empat puluh lima) menit untuk Program Paket C.


                    SMK, Pada kelompok mata pelajaran kejuruan, khususnya mata pelajaran Dasar-dasar Program
                    Keahlian dan  mata pelajaran Konsentrasi Keahlian, modul ajar dilengkapi dengan bahan ajar
                    seperti buku pelajaran, handout, media visual, media interaktif, dan lembar kerja peserta didik
                    (LKPD) atau jobsheet sesuai dengan konsentrasi atau keahlian yang  akan dipelajari oleh  peserta
                    didik. Modul ajar dapat disusun berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
                    (SKKNI) dan/atau disusun bersama mitra dunia kerja. Khusus untuk mata pelajaran Praktik Kerja
                    Lapangan, perencanaan pembelajaran juga dapat merujuk pada Panduan Praktik Kerja Lapangan.







                  Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah  25
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38