Page 15 - Renungan El-Bethel Desember 2021
P. 15
O
E L
R
H
D
?
Y M
W
WHY ME LORD?
“Di Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama Ananias. Firman Tuhan kepadanya dalam suatu penglihatan: “Ananias!”
Jawabnya: “Ini aku, Tuhan!”
Kisah Para Rasul 9:10
Bacaan : Kisah Para Rasul 9:1-18
or
eorang penjahat yang ditulis di Kisah Para Rasul 9 bernama Saulus sedang dalam perjalanan ke
e
ng
a
Kota Damsyik (Damsyik saat itu adalah tempat untuk orang-orang Kristen bersembunyi). Jadi
S Smaksud dan tujuan Saulus jelas. Ia ke Damsyik untuk membunuh orang-orang Kristen di masa itu.
Di tengah perjalanan Saulus mengalami encounter yang luar biasa dengan Tuhan melalui sebuah sinar
yang sangat terang hingga membutakan mata Saulus.
Tapi yang rindu saya bahas di sini adalah seorang lain Bernama Ananias. Dia ditemui oleh Roh
Kudus untuk menjemput Saulus, menerima Saulus untuk memberi layanan terbaik bagi dia. Pada waktu
itu mungkin saja Ananias bertanya-tanya dalam benaknya, “Bukankah dia membunuh orang Kristen?”
“Bagaimana nanti aku?” “Bagaimana nanti, apa yang harus aku katakan?
Terlepas dari kemungkinan-kemungkinan itu, pada akhirnya Ananias berani mengambil resiko. Dia
tidak peduli apa yang akan terjadi dalam hidupnya. Dia mengerjakan yang harus dikerjakan. Ananias
mengambil sebuah tindakan ketaatan. Seandainya jika pada saat setelah encounter Saulus dengan Tuhan
terjadi dan tidak ada orang yang mau menerima dia seperti Ananias, bisa jadi Saulus akan tetap menjadi
Saulus yang kejam karena tidak ada sebuah penerimaan.
Belajar dari seorang Ananias, dia berani taat meskipun ada resiko dihadapi, dia tidak banyak
bertanya tapi fokus kepada apa yang Firman katakan. Seringkali perintah dari Surga tidak dilakukan
karena timbulnya pertanyaan-pertanyaan banyak keinginan daging yang menghalangi kita taat kepada
kebenaran Firman.
Kita harus mengerti bahwa nilai ketaatan adalah hal dasar yang fundamental. Selalu ada hasil yang
luar biasa apabila kita berhasil memenangkan pertandingan ketaatan ini. Karena ketaatan, laut merah
terbelah; karena ketaatan Yosua menghentikan matahari dan bulan; karena ketaatan Abraham disebut
Bapa orang percaya; dan masih banyak kisah lainnya.
Perenungan:
Kita akan menuai mujizat, tanda-tanda heran yang supranatural saat berani melangkah dalam ketaatan.
Mari belajar melangkah ketika menerima perintah dari Tuhan. Lakukan saja tanpa mempertanyakan
“Why me Lord?”
Doa:
“Ya Bapa, aku bersyukur untuk perenungan hari ini. Kiranya Kau membentuk hatiku lebih lagi untuk bisa
taat kepada setiap kehendak-Mu. Karuniakan aku hati yang percaya pada kuasa dan rencana-Mu tanpa
mempertanyakan hikmat-Mu. Dalam Nama Yesus, Amin!”
(Henry)
SENIN
SENIN
13 DESEMBER 2021