Page 4 - PAH 7.2
P. 4

Mari Berpendapat



                 Kemukakan pendapat kalian mengenai hubungan antara manusia, ̄tm̄n,
                 dan Hyang Widhi Wasa (Brahman). Tuliskan pendapat kalian tersebut pada

                 buku kerja  kemudian presentasikan di depan kelas.

                 Perhatikan sloka dalam Kitab Suci Bhagavadgita 10.20 berikut.


                                           “aham atmã gudãkeśa,
                                          sarva bhutãśaya sthitah,
                                        aham ãdis cha madhyam cha,
                                          bhutãnãm anta eva cha”


                 Terjemahan:

                                  Aku adalah jiwa yang berdiam dalam hati

                                       segala insani, wahai Gudakesa
                                     aku adalah permulaan, pertengahan
                                   dan penghabisan dari makhluk semua.


                     Dari kutipan sloka di atas, dapat disimpulkan bahwa ̄tm̄n merupakan
                 percikan kecil dari Hyang Widi Wasa (Brahman). Jika Hyang Widhi Wasa

                 diumpamakan sebagai lautan, maka, atman itu hanyalah setetes uap embun
                 dari uap airnya. Jika Hyang Widhi Wasa diumpamakan sebagai matahari
                 maka ̄tm̄n itu merupakan percikan terkecil dari sinarnya. Demikianlah

                 Hyang  Widhi  Wasa  sebagai  asal  mula  dari  ̄tm̄n  sehingga  beliau  diberi

                 gelar Param̄tm̄n   yaitu  ̄tm̄n  yang tertinggi.  ̄tm̄n berasal  dar  Hya
                 Widh  Wasa,  maka  pada  akhirnya  ̄tm̄n  kembali kepadanya. Seperti halnya
                 setitik uap air laut yang kembali ke laut saat hujan turun.

                     ̄tm̄n yang meresapi seluruh makhluk hidup pada dasarnya memiliki
                 sifat yang sama dengan Brahman. Namun, ̄tm̄n dalam diri manusia terkesan
                 tidak memiliki sifat yang sama dengan Brahman karena terpengaruh oleh
                 avidya, sehingga ̄tm̄n melupakan sifat aslinya.




                 34 | Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti untuk SMP Kelas VII
   1   2   3   4   5   6   7   8   9