Page 19 - Modul Pengecatan Body Kendaraan Bermotor
P. 19
C. Kerusakan Cat
Kerusakan cat dapat disebabkan oleh bermacam-macam
sebab. Selain karena kecelakaan, kerusakan cat yang paling
sering terjadi adalah akibat korosi. Korosi merupakan proses
penurunan kualitas bahan logam besi akibat berinteraksi dengan
lingkungan yang basah, kotor, lembab, dan temperatur tinggi
sehingga terjadi reaksi elektrokimia antara logam dengan
lingkungannya (Cicek, 2014; Trethewey & Chamberlain, 1991).
Korosi pada logam menurut Azwar et al. (2020) dapat
terjadi karena ada terdapat empat faktor:
1. Katoda adalah daerah logam yang tidak ter korosi atau
tereduksi.
2. Anoda adalah daerah logam yang mengalami korosi atau ter
oksidasi.
3. Larutan elektrolit sebagai media penghantar listrik.
4. Penghubung antara anoda dengan katoda (metallic path) yang
bisa menghantarkan listrik.
Proses korosi dimulai dengan pelarutan ion-ion logam
(reaksi oksidasi) dalam larutan elektrolit pada anoda yang
menghasilkan ferri hidroksida warna orange-merah kecoklatan
sebagai produk dari korosi dan besi. Ketika ion besi dilepaskan
melalui reaksi anodik dan berinteraksi dengan ion hidroksil akan
dihasilkan reaksi katodik dan membentuk Fe(OH)2 didekat
perbatasan anodik dan katodik. Selanjutnya adanya oksigen
semakin mempercepat pembentukan Fe(OH)3 dan akhirnya
membentuk karat (Fe2O3) (Azwar et al., 2020).
Korosi membuat mobil tidak nyaman dipandang. Untuk
menghindari korosi, perlu diperhatikan tips yang ditawarkan
Tahta (2009) berikut ini:
1. Siasati kondisi cuaca. Usahakan parkir lah mobil di tempat
yang beratap agar terhindar dari panas matahari dan hujan
secara langsung. Sinar matahari yang memancar terus-
menerus dapat merusak lapisan cat mobil. Demikian juga
5