Page 17 - buku penemaran mikroplastik pada ikan fiks
P. 17
dapat terseret oleh ombak air laut maupun angin yang berhembus. Dan dapat berdampak pada
pencemaran mikroplastik di lingkungan laut, pemecahan dari mikroplastik primer dan sekunder
secara berangsur akan merubah keadaan plastik seperti perubahan warna, ukuran maupun
kepadatan dari plastik tersebut (Putra, 2021).
B. Pencemaran Mikroplastik di Laut
Sumber mikroplastik pada perairan laut, pantai dan sungai dibagi menjadi dua yaitu
sumber primer dan sumber sekunder, sumber primer merupakan sebuah 11 partikel yang berasal
dari sebuah produk dengan ukuran partikel ≤ 5 mm (kosmetik dan bahan pembuat tata rias),
sumber sekunder adalah sebuah partikel mikroplastik yang berasal dari pemecahan atau
fragmentasi plastik yang lebih besar dan biasanya berwarna hitam karena adanya paparan radiasi
dari sinar UV (ultraviolet) dari matahari dan penurunan berat karena adanya proses pelapukan.
Pantai, laut dan sungai merupakan tempat dimana adanya akumulasi dari hasil fragmentasi sisa
sampah plastik jenis sekunder pada lingkungan air (Andrady, 2011). Menurut Purta (2021)
mikroplastik yang berada dilaut adalah akibat adanya proses pembuangan sampah yang tidak
seharusnya pada badan air, daerah pesisir dan lingkungan laut. Sampah paling dominan masuk
ke badan air adalah jenis sampah plastik yang memiliki umur untuk terdegradasi sangat lama
(Jambeck et al, 2015).
Plastik adalah bahan yang memberikan manfaat sosial yang sangat besar dengan produksi
global saat ini melebihi 320 juta ton pertahun, 40% diantaranya digunakan sebagai plastik
kemasan satu kali pakai dan menghasilkan sampah plastik. Proporsi sampah plastik yang
dihasilkan setiap tahun akan terakumulasi dan bertahan dilingkungan laut sehingga sekitar 250
milyar ton pertahun pada tahun 2025. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di pantai
Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat dapat dilihat bahwa sampah plastik
mengambang dilaut terbuka (Gambar 1.1). Sampah plastik tersebut berasal dari pemukiman
penduduk yang berada di daerah pesisir. Puing-puing sampah plastik yang berasal dari
pemukiman penduduk tersebut, akan terpapar sinar ultraviolet dari matahari yang mengkatalisis
foto-oksidasi plastik yang menyebabkan plastik menjadi rapuh dan dikombinasikan dengan
paparan angin, aksi gelombang serta abrasi sehingga fragmen plastik terdegradasi menjadi
partikel-partikel plastik atau disebut dengan mikroplastik yang berukuran < 5 mm. (Wright &
Kelly, 2017).
16
Pencemaran Mikroplastik pada ikan