Page 102 - ALAT OPTIK
P. 102
lebih lama, masa pakai yang lebih panjang (10-12 tahun), perawatan lebih
mudah, dan efisiensi lebih tinggi dibandingkan baterai lead-acid yang
sebelumnya dominan digunakan. Baterai lead-acid memiliki banyak
kelemahan, seperti kapasitas energi terbatas, waktu pengisian lama, dan
risiko deteksi karena kapal harus muncul ke permukaan saat mengisi daya.
Meskipun teknologi Air-Independent Propulsion (AIP) mengurangi kebutuhan
untuk muncul ke permukaan, AIP tetap mengandalkan baterai lead-acid
dan menambah kompleksitas operasi.
Sebagai alternatif, lithium-ion memberikan kemampuan kecepatan
dan daya tahan lebih tinggi, serta risiko ledakan lebih rendah. Jepang,
Korea Selatan, dan Cina telah mulai mengadopsi teknologi ini,
meningkatkan kapabilitas operasional kapal selam mereka secara signifikan,
baik dari segi ketahanan maupun efektivitas tempur.
Gambar 61. Ilustrasi Indiscretion Rate pada kapal selam dengan Sistem AIP
(Sumber:https://lembagakeris.net)
Bionix II adalah kendaraan tempur infanteri
(IFV) modern milik Angkatan Darat Singapura
yang dirancang dengan perlindungan lapis
baja, sistem senjata canggih, termasuk meriam
dan senapan mesin, serta periskop untuk
pengawasan siang dan malam. Kendaraan ini
dianggap sebagai salah satu lawan terberat
bagi IFV Marder 1A3 milik TNI AD. Dirancang
untuk mendukung operasi Main Battle Tank
99 Gambar 62. Bionix II
(Sumber: https://id.wikipedia.org)