Page 13 - E-Modul Ekosistem Kelas X Fase E SMA
P. 13
Tanah berfungsi sebagai tempat hidup sekaligus tempat berpijak berbagai makhluk hidup
dalam suatu ekosistem. Di dalam tanah terdapat zat hara yang merupakan mineral penting
untuk mempertahankan proses di dalam tubuh, terutama bagi tumbuhan. Jenis tanah yang
berbeda mempunyai kandungan unsur hara yang berbeda pula sehingga meng akibatkan
organisme yang hidup di dalamnya juga berbeda. Beberapa karakteristik tanah yang
meliputi struktur fisik, pH, dan komposisi mineral dapat membatasi penyebaran organisme
(Sulistyowati., dkk, 2016).
4. Garam Mineral
Tumbuhan menyerap garam mineral dari dalam tanah untuk pertumbuhan. Hewan dan
manusia memerlukan garam mineral untuk menjaga keseimbangan asam dan basa, mengatur
kerja alat-alat tubuh, dan untuk proses metabolisme (Irnaningtyas, 2013).
5. Sinar matahari
Sinar matahari merupakan sumber energi bagi
seluruh kehidupan di bumi. Di dalam ekosistem, energi
dialirkan dari suatu tingkat trofik ke tingkat trofik
berikutnya dalam bentuk transformasi energi.
Sebagian kecil sinar matahari yang mencapai
Sumber: https://id.pinterest.com/search/pins.
permukaan bumi dimanfaatkan tumbuhan untuk
proses fotosintesis dan diubah menjadi energi potensial Gambar 1.4 Sinar Matahari diantara
pepohonan
dalam bentuk karbohidrat. Energi potensial yang
dihasilkan oleh tumbuhan akan diubah menjadi energi
kinetik oleh hewan dan manusia (Irnaningtyas, 2013).
6. Suhu
Suhu adalah derajat energi panas yang berasal dari
radiasi sinar, terutama yang bersumber dari matahari.
Suhu udara di berbagai ekosistem berbeda-beda,
bergantung letak garis lintang (latitude) dan ketinggian
Sumber: https://id.pinterest.com/search/pins.
tempat (altitude). Makin dekat dengan kutub, suhu
Gambar 1.5 Termometer Suhu
udara makin dingin dan kering (Irnaningtyas, 2013).
Suhu merupakan faktor pembatas bagi kehidupan dan memengaruhi keanekaragaman
hayati di suatu ekosistem. Pada umumnya, makhluk hidup dapat bertahan hidup pada
suhu lingkungan 0°C-40°C. Beberapa jenis makhluk hidup melakukan hibernasi (tidak
aktif) pada suhu yang sangat rendah, namun akan aktif dan berkembang biak bila suhu
lingkungan sudah normal kembali (Irnaningtyas, 2013).
7. pH (Derajat Keasaman)
pH digunakan untuk menggambarkan derajat keasaman atau kebasaan suatu tanah
atau air. Derajat keasaman juga berpengaruh terhadap makhluk hidup. Biasanya makhluk
hidup memerlukan. lingkungan yang memiliki pH netral. Makhluk hidup tidak dapat
hidup di lingkungan yang terlalu asam atau basa. Misalnya, tanah di Kalimantan yang
umumnya bersifat asam memiliki keanekaragaman yang rendah dibandingkan dengan di
daerah lain yang tanahnya netral. Tanah di Kalimantan bersifat asam karena tersusun dari
gambut. Selain itu, pH memengaruhi kecepatan metabolisme makhluk hidup
(Sulistyowati., dkk, 2016) 4