Page 12 - Modul Ibu Handayani (Bindo)
P. 12
3. Strukur Teks Anekdot
Struktur Teks Anekdot Struktur teks anekdot sebagai berikut.
a. Abstraksi
Abstraksi menjadi struktur teks humor paling awal yang ada dalam
sebuah teks anekdot. Abstrak berada di awal paragraf dengan fungsi
untuk menggambarkan teks tersebut secara umum agar pembaca
dapat membayangkan.
Contoh kutipan: Paijo yang sedang asik mengendarai sepeda motor dihentikan
pak polisi karena tidak menyalakan lampu depan pada malam hari, kebetulan
TKP nya di Jl. Jend. Sudirman.
b. Orientasi
Orientasi merupakan awal kejadian pada cerita atau juga bagian yang
menjelaskan latar belakang mengapa peristiwa utama dalam cerita
dapat terjadi.
Contoh kutipan: Polisi : Priiitttt !! “selamat malam, coba perlihatkan surat-
surat kendaraan Anda !!
c. Krisis
Krisis merupakan bagian yang menjelaskan mengenai pokok masalah
utama dengan warna unik juga tidak biasa. Bahkan, krisis terjadi
pada penulisnya sendiri.
Contoh kutipan:
Paijo : Maaf pak, salah saya apa ya?”
Polisi : “Anda tidak menyalakan lampu depan pada malam hari!!”
Paijo : “Bapak ini gimana, liat dong sekeliling tempat ini dimana-mana lampu
terang benderang. Ini kan jalan Sudirman pak, sana lampu sini lampu.
Jadi buat apa saya nyalakan lampu?”
Polisi : (tidak bisa berkata) tetapi lalu ia berjongkok dan mencabut kedua pentil
ban sepeda motor Paijo hingga kempes.
Paijo : “Wahh pak polisi ini kriminal ya, kenapa ban saya dikempesin? dua-
duanya lagi!!”.
d. Reaksi
Reaksi berhubungan erat dengan struktur krisis. Reaksi adalah
bagian pelengkap demi penyelesaian masalah menggunakan cara-cara
yang juga unik dan berbeda.
Contoh kutipan:
Polisi : “Siapa yang ngempesin ban ? saya cuma ngeluarkan angin yang ada
dalam ban saudara. Coba saudara rasakan malam ini banyak sekali
angin, di sini angin di sana angin. Jadi buat apa saudara nyimpen
angin dalam ban??”
e. Koda
Koda ibarat penutup. Struktur teks anekdot terakhir ialah koda. Koda
merupakan bagian yang menutup cerita dalam teks tersebut.
Contoh kutipan:
Piajo : (terdiam)