Page 4 - 185040116 Wulan Nutriana (Bahan Ajar Media)
P. 4

lendir untuk kemudian dikeluarkan dari dalam tubuh.
                   c.  Pertahanan Kimiawi

                   Pertahanan secara kimiawi dilakukan oleh sekret yang dihasilkan oleh kulit dan membran
               mukosa.  Sekret  tersebut  mengandung  zat-zat  kimia  yang  dapat  menghambat  pertumbuhan

               mikrobia.  Contoh  dari  sekret  tersebut  adalah  minyak  dan  keringat.  Minyak  dan  keringat

               memberikan suasana asam (pH 3-5) sehingga dapat mencegah pertumbuhan mikroorganisme
               di  kulit.  Sedangkan  air  liur  (saliva),  air  mata,  dan  sekresi  mukosa  (mukus)  mengandung

               enzim lisozim yang dapat membunuh bakteri dengan cara menghidrolisis dinding sel bakteri
               hingga pecah sehingga bakteri mati.

                   d.  Pertahanan Biologis
                   Pertahanan secara biologi dilakukan oleh populasi bakteri tidak berbahaya yang hidup di

               kulit  dan  membran  mukosa.  Bakteri  tersebut  melindungi  tubuh  dengan  cara  berkompetisi

               dengan bakteri patogen dalam memperoleh nutrisi.
                   2)  Sistem Pertahanan Tubuh Spesifik

                    Sistem  Pertahanan  Tubuh  Spesifik  merupakan  pertahanan  tubuh  terhadap  patogen
               tertentu  yang  masuk  ke  dalam  tubuh.  Sistem  ini  bekerja  apabila  patogen  telah  berhasil

               melewati sistem pertahanan tubuh non spesifik. Ciri-cirinya :

                ▪  Bersifat selektif
                ▪  Tidak memiliki reaksi yang sama terhadap semua jenis benda asing

                ▪  Mampu mengingat infeksi yang terjadi sebelumnya
                ▪  Melibatkan pembentukan sel-sel tertentu dan zat kimia (antibodi)

                ▪  Perlambatan waktu antara eksposur dan respons maksimal

                    Sistem pertahanan tubuh spesifik terdiri atas beberapa komponen, yaitu:
                   ➢  Limfosit

                a)  Limfosit B (Sel B)
                    Proses  pembentukan  dan  pematangan  sel  B  terjadi  di  sumsum  tulang.  Sel  B  berperan

               dalam pembentukan kekebalan humoral dengan membentuk antibodi. Sel B dapat dibedakan
               menjadi :

                   1.  Sel B plasma, berfungsi membentuk antibodi.

                   2.  Sel B pengingat, berfungsi mengingat antigen yang pernah masuk ke dalam tubuh
                      serta menstimulasi pembentukan sel B plasma jika terjadi infeksi kedua.

                   3.  Sel B pembelah, berfungsi membentuk sel B plasma dan sel B pengingat.
                b)  Limfosit T (Sel T)

                    Proses pembentukan sel T terjadi di sumsum tulang, sedangkan proses pematangannya
   1   2   3   4   5   6   7   8   9