Page 6 - 185040116 Wulan Nutriana (Bahan Ajar Media)
P. 6

Sebagai contoh, pada kulit terdapat kelenjar minyak
               yang mengandung bahan kimia dan dapat melemahkan

               bahkan  membunuh  bakteri  di  kulit.  Mikroorganisme          TAHUKAH KAMU?

               yang berada pada bahan makanan sebagian besar sudah            Saliva dapat Membunuh
                                                                                  Mikroorganisme
               dimatikan oleh saliva yang mengandung lisosom. Di          Cairan  ludah  atau  saliva  ternyata
                                                                          tidak   hanya   berfungsi   dalam
               dalam  perut,  mikroorganisme  yang  masih  hidup  juga    pencernaan secra kimiawi saja, tetapi
                                                                          juga  berperan  dalam  membunuh
               dimatikan  dengan  adanya  asam-asam.  Di  dalam  usus     mikroorganisme   yang    masuk

               terdapat  enzim-enzim  pencernaan  yang  juga  dapat       versama  makanan.  Didalam  saliva
                                                                          terkandung  lisosom.  Lisosom  inilah
               membunuh mikroorganisme yang merugikan.                    yang      dapat      membunuh
                                                                          mikroorganisme tersebut.
                   Demikian juga dengan saluran pernapasan. Hal ini
               disebabkan udara yang dihirup melalui hidung  mengandung partikel-partikel asing (berupa

               debu)  maupun  mikroorganisme  (termasuk  spora  jamur).  Spora  jamur  dapat  tumbuh  dan

               berkembang biak jika berada di tempat (lingkungan) yang sesuai. Pada trakea terdapat sel-sel
               bersilia yang dapat menyapu lendir serta partikel-partikel berbahaya yang terselip di antara

               kerongkongan agar dapat keluar bersama air ludah.
                   b.  Pertahanan dengan Cara Menimbulkan Peradangan (Inflamatori)

                       Mikroorganisme yang telah berhasil melewati pertahanan di bagian permukaan organ

               dapat menginfeksi sel-sel dalam organ. Tubuh akan melakukan perlindungan dan pertahanan
               dengan  memberi  tanda  secara  kimiawi  yaitu  dengan  cara  sel  terinfeksi  mengeluarkan

               senyawa kimia histamin dan prostaglandin. Senyawa kimia ini akan menyebabkan pelebaran
               pada  pembuluh  darah  di  daerah  yang  terinfeksi.  Hal  ini  akan  menaikkan  aliran  darah  ke

               daerah yang terkena infeksi. Akibatnya daerah terinfeksi menjadi berwarna kemerahan dan

               terasa lebih hangat.
                       Apabila kulit mengalami luka akan terjadi peradangan yang ditandai dengan memar,

               nyeri, bengkak, dan meningkatnya suhu tubuh. Jika luka ini menyebabkan pembuluh darah
               robek maka mastosit akan menghasilkan bradikinin dan histamin. Bradikinin dan histamin ini

               akan merangsang ujung saraf sehingga pembuluh darah dapat semakin melebar dan bersifat
               permeabel.

                       Kenaikan permeabilitas kapiler darah menyebabkan neutrofil berpindah dari darah ke

               cairan  luar  sel.  Neutrofil  ini  akan  menyerang  bakteri  yang  menginfeksi  sel.  Selanjutnya,
               neutrofil  dan  monosit  berkumpul  di  tempat  yang  terluka  dan  mendesak  hingga  menembus

               dinding kapiler. Setelah itu, neutrofil mulai memakan bakteri dan monosit berubah menjadi

               makrofag (sel yang berukuran besar). Makrofag berfungsi fagositosis dan merangsang
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11