Page 8 - 185040116 Wulan Nutriana (Bahan Ajar Media)
P. 8

jaringan tetangga, sehingga menyebabkan pembengkakan.
                                                Selama  inflamasi, siklus pensinyal  dan respons mengubah

                 Histamin dikeluarkan    tempat yang terinfeksi. Aliran darah yang ditingkatkan ke tempat
                 oleh sel sebagai tanda
                 telah terjadi infeksi.   luka  membantu  mengantarkan  protein-protein  antimikroba.
                                         Protein-protein komplemen yang teraktivasi mendorong pelepasan

                                         histamin  lebih  lanjut  dan  membantu  memikat  fagosit.  Sel-sel
                                         endotelial di dekatnya menyekresikan molekul-molekul pensinyal

                                         yang  menarik  neutrofil  dan  makrofag.  Dengan  memanfaatkan
                                         permeabilitas  pembuluh  yang  ditingkatkan  untuk  memasuki

                                         jaringan    yang   terluka,    sel-sel    ini    melaksanakan fagositosis
               tambahan dan inaktivasi mikroba. Hasilnya adalah akumulasi nanah (pus), cairan kaya sel-sel

               darah putih, mikroba mati, dan sisa-sisa sel.

                       Luka  kecil  menyebabkan  inflamasi  lokal,  namun  kerusakan  jaringan  atau  infeksi
               parah  bisa  menimbulkan  respons  yang  sistemik  (seluruh  tubuh)-seperti  produksi  sel  darah

               putih  yang  ditingkatkan.  Sel-sel  dalam  jaringan  yang  terluka  atau  terinfeksi  seringkali
               menyekresikan  molekul-  molekul  yang  merangsang  pelepasan  neutrofil  tambahan  dari

               sumsum tulang. Pada infeksi yang parah, seperti meningitis atau usus buntu, jumlah sel darah
               putih dalam darah bisa meningkat beberapa kali lipat dalam beberapa jam.

                       Respons  peradangan  sistemik  yang  lain  adalah  demam.  Beberapa  toksin  yang

               dihasilkan oleh patogen, serta zat- zat yang disebut pirogen (pyrogen) yang dilepaskan oleh
               makrofag  teraktivasi,  dapat  menyetel  ulang  termostat  tubuh  ke  suhu  yang  lebih  tinggi.

               Manfaat  dari  demam  yang  dihasilkan  masih  menjadi  subjek  perdebatan.  Satu  hipotesis

               menyatakan  bahwa  suhu  tubuh  yang  naik  bisa  meningkatkan  fagositosis  dan,  dengan
               mempercepat reaksi-reaksi kimiawi, mempercepat perbaikan jaringan.

                       Infeksi-infeksi  bakteri  tertentu  dapat  menginduksi  respons  peradangan  sistemik
               berlebihan,  menyebabkan  kondisi  yang  mengancam  nyawa,  disebut  syok  septik  (septic

               shock).  Dicirikan  oleh  demam  yang  sangat  tinggi,  aliran  darah  yang  rendah,  dan  tekanan
               darah rendah, syok septik terjadi paling sering pada orang yang sangat tua dan sangat muda.

               Syok septik berakibat fatal pada sepertiga kasus.

                       Sinyal kimia yang dihasilkan oleh jaringan yang luka akan menyebabkan ujung saraf
               mengirimkan sinyal ke sistem saraf. Histamin berperan dalam proses pelebaran pembuluh

               darah.  Makrofag  disebut  juga  big  eaters  karena  berukuran  besar,  mempunyai  bentuk  tidak

               beraturan,  dan  membunuh  bakteri  dengan  cara  memakannya.  Seperti  cara  makan  pada
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13