Page 22 - Bahan ajar sistem imun
P. 22

Sumber: Biologi, Campbell (2008)
                                       Gambar 2.10 Sel tiang, IgE, dan respon alergi
                   Belakangan, ketika serbuk polen kembali memasuki tubuh, serbuk polen tersebut melekat

                ke situs pengikatan antigen IgE di permukaan sel tiang. Interaksi dengan serbuk polen yang
                besar akan menaut-silangkan molekul-molekul IgE yang bersebelahan, sehingga menginduksi

                sel  tiang  untuk  melepaskan  histamin  dan  agen-agen  peradangan  yang  lain  dari  granula
                (vesikel),  suatu  proses  yang  disebut  degranulasi  (degranulation).  Ingatlah  kembali  bahwa

                histamin menyebabkan dilatasi dan permeabilitas pembuluh darah kecil yang ditingkatkan.

                Perubahan-perubahan  vaskular  semacam  itu  memunculkan  gejala-gejala  alergi  yang  khas:
                bersin-bersin, hidung berair, mata berair, dan kontraksi otot polos yang dapat menyebabkan

                kesulitan bernapas. Obat-obatan  yang disebut antihistamin  mengurangi gejala-gejala alergi

                (dan inflamasi) dengan memblokir reseptor untuk histamin.
                   Respons alergi yang akut terkadang menyebabkan syok anafilaktik (anaphylactic shock),

                reaksi seluruh tubuh yang mengancam jiwa dan dapat terjadi dalam beberapa detik setelah
                paparan terhadap  suatu alergen. Syok anafilaktik berkembang ketika degranulasi  sel tiang

                yang  menyebar  akan  memicu  dilatasi  pembuluh  darah  perifer  secara  tiba-  tiba,  sehingga
                menyebabkan  penurunan  tekanan  darah  secara  mendadak.  Kematian  bisa  terjadi  dalam

                beberapa menit. Respons alergi terhadap bisa lebah atau penisilin dapat menyebabkan syok

                anafilaktik pada orang-orang yang sangat alergi terhadap zat-zat ini. Serupa dengan itu, orang-
                orang yang sangat alergi terhadap kacang, ikan, atau makanan lain dapat  meninggal karena

                menelan sedikit saja alergen-alergen  ini. Orang-orang dengan  hipersensitivitas  yang parah
                seringkali membawa alat suntik berisi hormon epinefrin, yang melawan respons alergi ini.

                   2.  Penyakit-penyakit Autoimun
                   Pada beberapa orang, sistem kekebalan menyerang molekul-molekul tertentu dalam tubuh,

                menyebabkan penyakit autoimun (autoimmune disease). Hilangnya toleransi-diri ini dapat





                                                                                                                19
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27