Page 9 - Bahan ajar sistem imun
P. 9
Sumber: Biologi, Campbell (2008)
Gambar 2.1 Mekanisme pertahanan tubuh dengan respon inflamatori
Perhatikan Gambar 2.1 Berdasarkan gambar tersebut, sistem pertahanan tubuh dapat
dijelaskan sebagai berikut.
1) Jaringan mengalami luka, kemudian mengeluarkan tanda berupa senyawa kimia yaitu
histamin dan senyawa kimia lainnya. Makrofag yang teraktivasi dan sel-sel tiang tempat
luka melepaskan molekul-molekul pensinyal yang bekerja pada kapiler-kapiler di
dekatnya.
2) Terjadi pelebaran pembuluh darah (vasodilatasi) yang menyebabkan bertambahnya aliran
darah, menaikkan permeabilitas pembuluh darah. Selanjutnya terjadi perpindahan sel-sel
fagosit.
3) Sel-sel fagosit (makrofag dan neutrofil) memakan pathogen dan sisa-sisa sel di tempat
tersebut, dan jaringan pun akan sembuh.
Rasa nyeri dan pembengkakan yang menyadarkan bahwa ada serpihan kayu di bawah
kulit merupakan hasil dari respon peradangan (inflammatory response) lokal, perubahan-
perubahan yang disebabkan oleh molekul-molekul pensinyal yang dilepaskan saat terjadi luka
atau infeksi. Salah satu molekul pensinyal peradangan yang penting adalah histamin, yang
disimpan dalam sel tiang (mast cell), sel-sel jaringan ikat yang menyimpan zat-zat kimia
dalam granula-granula untuk sekresi. Pada gambar 2.1 merangkum perkembangan peristiwa-
peristiwa dalam inflamasi lokal, dimulai dengan infeksi akibat serpihan kayu. Histamin
dilepaskan oleh sel-sel tiang di tempat-tempat kerusakan jaringan memicu pembuluh-
pembuluh darah di dekatnya untuk berdilatasi dan menjadi lebih permeable. Makrofag-
makrofag yang teraktivasi dan sel-sel lain melepaskan molekul-molekul pensinyal tambahan
yang semakin mendorong aliran darah ke tampat yang terluka. Peningkatan suplai aliran darah
lokal yang dihasilkan akan menyebabkan kemerahan dan panas yang khas dari inflamasi.
Kapiler-kapiler yang membengkak karena terisi darah kemudian bocor ke jaringan-jaringan
tetangga, sehingga menyebabkan pembengkakan.
6