Page 38 - E-MODUL VIRUS
P. 38
b. Penetrasi
Ujung serabut ekor dapat membuat lubang untuk menembus dinding dan
membran sel inang. Kemudian virus melakukan injeksi materi genetiknya
sehingga kapsid virus menjadi mati.
c. Sintesis dan replikasi
Pada tahap ini DNA virus melakukan hidrolisis dan mengendalikan materi
genetik sel inang agar dapat membuat asam nukleat (Salinan genom) dan
protein sebagai bagian dari virus. Tahap selanjutnya yaitu tahap replikasi
yang mana dilakukanya pembentukan dari komponen-komponen tubuh virus
yang baru.
d. Pemotongan atau perakitan
Tahap pemotongan atau bisa juga disebut dengan tahap perakitan, pada
tahap ini asam nukleat dan protein hasil sintesis dan replikasi dirakit menjadi
partikel-partikel virus yang sudah lengkap sehingga membentuk virus yang
baru.
e. Lisis
Lisis merupakan virus yang dapat menghasilkan enzim lisozim, yaitu enzim
yang dapat memberikan kerusakan pada sel inang. Dinding sel yang rusak
dapat mengakibatkan terjadinya osmosis, sehingga sel inang membesar dan
akhirmya pecah. Partikel virus yang baru selanjutnya akan keluar dari sel
inang dan menyerang sel inang yang lainnya.
2. Siklus Lisogenik
Virus yang melangsungkan daur lisogenik
Kamu harus tahu
biasanya disebut dengan virus temperat Kamu harus tahu
dikarenakan virus ini tidak dapat mematikan
sel inangnya. Virus ini dapat Scan barcode berikut untuk
berkembangbiak dengan memanfaatkan mengetahui siklus daur
proses perkembangbiakan dari sel inang. lisogenik
Daur lisogenik dimulai dengan infeksi virus
ke sel inang, kemudian asam nukleat virus
akan menyatu dengan materi genetik sel
inang. Akibatnya ketika kromosom sel inang
bereplikasi, maka asam nukleat virus akan
ikut terbawa bereplikasi.
Daur lisogenik dapat terjadi jika pertahanan Link : bit. ly/sikluslisogenik
sel inangnya lebih baik dari pada daya infeksi
virusnya. Pada daur lisogenik sel inangnya tidak mudah pecah dan bahkan
E-Modul Berbasis Problem Based learning pada Materi Virus 33