Page 48 - Digital Book Berbasis Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)
P. 48
TEKS 5 MELI MIMISAN WAKTU UPACARA
Hari senin pagi. Mentari bersinar
terik, semua siswa di SD Tunas Bangsa
tetap bersemangat mengikuti upacara
bendera. Semua berbaris tertib dan rapi.
Upacara berlangsung khidmat. Tiba-tiba
Meli merasa pusing. Sebenarnya,
semalam Meli tidak enak badan. Tapi
karena hari ini ada ulangan, ia memaksa
untuk tetap sekolah. Wajah Meli pucat
sekali, keringatnya bercucuran.
Tiba-tiba, Meli merasa ada cairan keluar dari hidungnya.
Cairan itu menetes ke seragamnya. Meli terkejut. Cairan yang
keluar dari hidungnya ternyata berwarna merah. “Haa..hidungku
berdarah,” teriak Meli ketakutan. Teman-teman panik melihat
darah segar keluar dari hidung Meli.
Lana teringat pertolongan pertama yang harus
dilakukan. Lana meminta Meli menutup hidungnya. Lana
kemudian membawa Meli ke UKS. Lana meminta Meli duduk
dengan posisi kepala agak maju. “Kalau sedang mimisan, kita
tidak boleh tiduran. Nanti darahnya tertelan dan masuk ke paru-
paru. Selain itu, posisi duduk seperti ini juga membuat aliran
darah jadi lebih lambat,” jelas Lana.
“Kamu bernapas melalui mulut dulu, ya”kata Lana.
“Wah, darahnya belum berhenti. Sepertinya aku harus ambil es,”
kata Lana lagi. Lana membungkus es dengan waslap. Dia
mengompres hidung Meli. Meli masih duduk dengan posisi agak
membungkus. Es mampu mengecilkan pembuluh darah sehingga
pendarahan cepat berhenti. “Sebenarnya, ada cara lain untuk
menghentikan mimisan, yakni dengan menggunakan daun sirih.
Setelah dicuci bersih, daun sirih digulung dan
dimasukkan ke hidung yang pendarahan. Daun sirih dikenal
ampuh mengobati mimisan karena mengandung zat astringent.”
jelas Lana. Zat Astringent adalah zat yang bisa menciutkan luka
sehingga pendarahan dapat berhenti. 38