Page 27 - E-Modul Urban Heritage Versi 1
P. 27
Dahulu, Teluk Betung adalah pusat keramaian di Bandar Lampung selain Tanjungkarang.
Tak heran jika kini sisa sisa keriuhan suasana lampau lengkap dengan gedung gedung
hiburan malam kala itu masih dapat di jumpai, meski gedung gedung tersebut telah berubah
fungsi menjadi pusat perbelanjaan. Yang menarik lagi di Teluk betung adalah Pluralisme
warga yang terjaga. Terlihat dari banyaknya aneka rumah ibadah yang bersanding dengan
kontras antar kehidupan warga yang juga mayoritas etnis tionghua tetap rukun dengan warga
pribumi. Tak pernah ada sengketa antar warga berkenaan dengan perbedaan dalam hal
keagamaan. Beberapa orang menjuluki Teluk Betung sebagai kawasan Chinatown atau
Pecinan-nya Bandar Lampung.
Jika menelisik sejarah, kawasan Teluk Betung merupakan cikal bakal kondisi ramai
perkotaan. Hingga kini, jajaran pertokoan masih marak di setiap sudut Teluk Betung.
Beberapa bangunan tua masih berfungsi sebagai hunian warga atau tempat berdagang. Kini,
Teluk Betung masih ramai sebagai tempat tujuan wisata, pusat oleh oleh khas Lampung atau
kunjungan ke wilayah Pesisir Teluk Lampung yang merupakan bagian tak terpisahkan dari
kawasan Teluk Betung. Jika saja, bangunan bangunan tua tersebut dapat perhatian lebih dari
segala pihak untuk peremajaan bangunan dengan tetap mempertahankan keasliannya, bukan
tidak mungkin akan menciptakan suasana baru sebagai bagian dari lokasi kunjungan wisata di
Bandar Lampung.
3. Stasiun Tanjung Karang
Stasiun Kereta Dulu Stasiun Kereta Sekarang
Stasiun Tanjung Karang mulai dibangun pada 1911 bersamaan dengan pelaksanaan paket
pembangunan jalur kereta api di Sumatera Selatan oleh pemerintah Hindia Belanda. Stasiun
Modul Pembelajaran Sejarah 21