Page 137 - FIKIH MA KELAS XI
P. 137
Pernikahan mewadahi naluri kebapakan dan keibuan pada waktu bersamaan.
Karena dalam perjalanan rumahtangga, keduanya akan saling melengkapi dalam hal
apapun. Para ulama sering membahasakan hubungan suami istri dalam mahligai rumah
tangga dengan istilah “at-takâmul baina at-tarfain” (hubungan saling melengkapi antara
kedua belah pihak).
Manusia adalah makluk pilihan Allah dan mempunyai peradaban yang sangat
tinggi. Agar kelangsungan hidupnya berkembang dengan baik, maka manusia harus
menurunkan generasi dengan jalan pernikahan.
Pada bab ini, akan dibahas beberapa hal penting yang terkait dengan pernikahan
dalam Islam. Mulai dari hukum nikah, syarat dan rukunnya, jenis-jenis nikah yang
terlarang, mahar, walimah, serta hak dan kewajiban suami istri.
PERNIKAHAN
Pengertian Nikah
Kata Nikah ( نكاَح ) atau pernikahan sudah menjadi kosa kata dalam
َ ِ
bahasa Indonesia, sebagai padanan kata perkawinan ( زواج). Pernikahan adalah
suatu akad yang menghalalkan pergaulan antara seorang laki-laki dengan seorang
perempuan yang bukan mahramnya sehingga melahirkan hak dan kewajiban
diantara keduanya, dengan menggunakan lafaz ijab kabul.
Dalam pengertian yang luas, pernikahan merupakan ikatan lahir dan batin
yang dilaksanakan menurut syariat Islam antara seorang laki-laki dengan seorang
perempuan, untuk hidup bersama dalam satu rumah tangga guna mendapatkan
keturunan.
Adapun pernikahan/perkawinan dalam UU Perkawinan no. 1 Tahun 1974
ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami
isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI)
pasal 2, bahwa perkawinan menurut hukun Islam adalah pernikahan, yaitu akad
yang sangat kuat atau mitssaqan ghalidzan untuk mentaati perintah Allah dan
melaksanakannya merupakan ibadah.
FIKIH MA PEMINATAN IPA, IPS, BAHASA & MA KEJURUAN KELAS XI 95