Page 140 - FIKIH MA KELAS XI
P. 140

َ            َ        َ        َ          َ              َ
                                            َ                َ         َ                    َ   َ        َ   َ   َ   َ   َ        َ


                              َ    َ        َ   َ     َ   َ       َ   َ   َ   َ   َ            َ    َ            َ             َ             َ     ن        َ        َ

                                نع   َ   بغر نمف،ءاسنلا  جوزتأو   رطفأو   موصأو،مانأو يلصأ ينكل ،اذكو اذك  ولوقي   ماوقأ


                                        َ          َ        َ                           َ
                                                                                  َ           َ
                         َ   َ    َ   َ   َ

                   ينم    َ    َ   َ   سيلف يتن    َ س

                 Artinya:“Dari Anas bin Malik ra. Bahwa sebagian para sahabat berkata: saya tidak akan
                   menikah, sebagian berkata: saya tidak akan makan daging, sebagian lagi berkata: saya
                    tidak akan tidur dan sebagian lagi berkata: saya berpuasa tetapi tidak berbuka. Maka
                  sampailah berita tersebut kepada Nabi Saw, maka beliau memuji dan menyanjung Allah
                 Swt. beliau bersabda : “mengapa para sahabat bertingkah dan berkata seperti ittu? Akan
                   tetapi aku shalat, aku tidur, aku berpuasa, aku makan, dan aku mengawini perampuan,
                  barang siapa yang tidak suka perbuatanku, maka bukanlah dia dari golonganku (HR. al-
                                                                                   Bukhari Muslim)

                                                                                         Jumhur Ulama

                                                                                      menetapka

                                                                                        n hukum
                                                                                        menikah

                                                                                         menjadi

                                                                                       lima yaitu

                                                                                       a.   Mubah

                                 Hukum  asal  pernikahan  adalah  mubah.  Hukum  ini          berlaku  bagi

                              seseorang yang tidak terdesak oleh alasan-alasan yang mewajibkan nikah atau

                              mengharamkannya.

                                b.  Sunnah


                              Hukum ini berlaku bagi seseorang yang memiliki bekal untuk hidup

                                    berkeluarga,  mampu  secara  jasmani  dan  rohani  untuk    menyongsong
                              kehidupan     berumah       tangga  dan   dirinya     tidak    khawatir    terjerumus  dalam

                              praktik perzinaan.

                              Rasulullah Saw.           bersabda:

                                                       َ           َ        َ   َ   َ        َ          َ           َ
                                    َ      َ   َ   َ        َ   َ          َ       َ   َ   َ    َ   َ        َ   َ   َ   َ        ََ          َ          ََ         َ          َ   َ   َ    َ     َ





                                 هن إف   موصلاب   هيلعف   عطتسي   مل نمو،جوزتيلفةءابلا   مكنم عاطتسانم بابشلا   رشعم اي

                                           َ        َ   َ              َ                    َ                َ     َ
                    َ   َ
                      َ   ءاجو   هل
                       َ

                 Artinya:“Hai  kaum  pemuda,  apabila  diantara  kamu  kuasa  untuk  kawin,  maka
                 kawinlah,  Sebab  kawin  itu  lebih  kuasa  untuk  menjaga  mata  dan  kemaluan,  dan
                         barangsiapa tidak kuasa hendaklah ia berpuasa, sebab puasa itu jadi penjaga
                                                       baginya." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

                              c.                                                                      bijaW
   135   136   137   138   139   140   141   142   143   144   145