Page 145 - FIKIH MA KELAS XI
P. 145
Sebagaimana Firman Allah Swt.:
َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ
َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ
َ تخل ا تنبو خل ا تنبو مكتلخو مكتمعو مكتوخاو مكتنبو مكتهما مكيلع تمرح
َ َ َ
Artinya: " Diharamkan atas kamu (menikahi) ibu-ibumu, anak-anakmu yang
perempuan, saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara ayahmu
yang perempuan, saudara-saudara ibumu yang perempuan, anak-anak
perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki, anak-anak perempuan dari
saudara-saudaramu yang perempuan… " (Q.S. An-Nisā' [4]: 23)
b. Wanita-wanita yang haram dinikahi karena pertalian nikah, mereka adalah:
1) Isteri ayah dan Istri kakek beserta jalur ke atasnya, karena Allah Swt.
berfirman:
َ َۗ ً َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ
َ َ ً َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ
ءاسو اتقمو ةشحافناك هنا َ َ َ َۗ فلس دق ام ل ا ءاسنلا نم مكؤابا حكن ام اوحكنت ل و
َ
َ
َ َ َ َ
ليبس ً َ َ
َ
" Dan janganlah kamu menikahi perempuan-perempuan yang telah Artinya:
dinikahi oleh ayahmu, kecuali (kejadian pada masa) yang telah lampau.
Sungguh, perbuatan itu sangat keji dan dibenci (oleh Allah) dan seburuk-
buruk jalan (yang ditempuh)." (QS. An-Nisā' [4]: 22)
2) Ibu istri (ibu mertua) dan nenek istri(ibunya ibu mertua)
Anak perempuan istri (anak perempuan tiri), jika seseorang telah
menggauli ibunya, anak perempuan istri (cucu perempuan dari anak
perempuan tiri), anak perempuan anak laki-laki istri (cucu perempuan
dari anak laki-laki tiri), karena Allah Swt berfirman :
َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ
َ َ َ َ َ َ َ َ َ
َ َ َ
َ
َ
َ
َ يف ي تلا مكبىابرو مكىاسن تهماو ةعاض رلا نم مكتوخاو مكنعضرا يتلا مكتهماو َ َ َ َ َ َ َ
َ َ َ
َ َ َ َ َ َ َ َ َ
َ َ َ َ َ ََ َ َ َ َ َ َ َ َ
َ َ َ َ َ َ َ َ
َ َ َ
َ
َ مك َ َ يل ع حانج لفنهب متلخد اونوكت ملنافنهب متلخد يتلا مكىاسننم مكروجح َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ
َ
ََ
َ َ
َ َ َ َ ََ َ
َ َ َ َ
Artinya: (diharamkan atas kalian menikahi) ibu-ibu istri kalian (ibu mertua),
anak -anak perempuan istri kalian yang ada dalam pemeliharan kalian dari
istri yang telah kalian gauli, tetapi jika kalian belum campur dengan istri
kalian itu (dan sudah kamu ceraikan) maka tidak berdosa kalian
mengawininya” (QS.An-Nisā' [4]: 23).
3) Wanita-wanita yang haram dinikahi karena se-susuan (radha’ah).
a. Ibu yang menyusui
b. Saudara se-susuan