Page 167 - FIKIH MA KELAS XI
P. 167

Wajib  dibayar  seluruhnya,  apabila  suami  sudah  melakukan  hubungan

                            dengan  istrinya,  atau  salah  satu  dari  pasangan  suami  istri  meninggal  dunia
                            walaupun keduanya belum pernah melakukan hubungan suami istri sekali pun.

                                   Wajib dibayar separoh, apabila mahar telah disebut pada waktu akad dan
                            suami telah  mencerai  istri sebelum  ia dicampuri. Apabila  mahar tidak disebut

                            dalam  akad  nikah,  maka  suami  hanya  wajib  memberikan  mut’ah.  Hal  ini
                            sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah berikut:










                                      َ َ   َ   ََ    َ  َ         َ َ َ          َ  َ   َ          ََ








                                      َ                          َ                        َ

                                            َ
                                                 َ

                                         َ




                                     َ
                                   َ  وانطلقتموهن   منقبلانتمسوهن   وقدفرضتملهنفريضةفنصف   مافرضتم          َ      َ           َ   َ         َ  َ      َ         َ    َ   َ   َ   َ      َ   َ   َ   َ            َ         َ         َ   َ     َ   َ   َ    َ   َ               َ    َ
                                                  َ       َ                           َ       َ           َ
                             Artinya:  "Dan  jika  kamu  menceraikan  mereka  sebelum  kamu  sentuh  (campuri),
                             padahal  kamu  sudah  menentukan  Maharnya,  maka  (bayarlah)  seperdua  dari  yang
                             telah kamu tentukan," (QS.Al-Baqarah [2] : 237)

                      TALIK TALAK (Perjanjian Perkawinana)

                         Pengertian Talik Talak

                                 Kata taklik talak terdiri dari dua kata, yakni taklik dan talak. Kata taklik
                          dari  kata  arab  “  Allaqa  yu‘alliqu  ta‘lîqan  “,  yang  berarti  menggantungkan.
                          Sementara  kata  talak  dari  kata  arab  tallaqa  yutalliqu  tatlîqan,  yang  berarti
                          mentalak, menceraikan atau kata jadi  ’perpisahan’. Maka dari sisi bahasa, taklik
                          talak berarti talak yang digantungkan. Artinya, terjadinya talak (perceraian) atau
                          perpisahan antara suami dan isteri digantungkan terhadap sesuatu.

                                 Sedangkan  talik  talak  disini,  seperti  apa  yang  dipraktikan  di  Indonesia,
                          taklik talak adalah terjadinya talak (perceraian) atau perpisahan antara suami dan
                          isteri  yang  digantungkan  kepada  sesuatu,  dan  sesuatu  ini  dibuat  dan  disepakati
                          pada  waktu  melakukan  akad  nikah.  Maka  pelanggaran  terhadap  apa  yang
                          disepakati inilah yang menjadi dasar terjadinya perceraian (talak) atau perpisahan.

                                 Berdasarkan  substansi  inilah  menjadi  dasar  untuk  mengatakan  bahwa
                          taklik  talak  pada  prinsipnya  sama  dengan  perjanjian  perkawinan  yang  dapat
                          menjadi dasar dan alasan terjadinya perceraian atau perpisahann antara suami dan

                          isteri.  Misalnya  dalam  buku  nikah  Indonesia,  sighat  ta‘lik,  berisi  perjanjian
                          perkawinan. Bahkan di awal shigat ini juga diawali dengan ayat al-Qur’an yang

                          memerintahkan untuk menepati janji, yakni QS. Al Isra : 34, yang menjelaskan
                          bahwa  kita  harus  memenuhi  janji,  karena  sesungguhnya  janji  itu  pasti  diminta

                          pertanggungjawabannya.



                   FIKIH MA PEMINATAN IPA, IPS, BAHASA & MA KEJURUAN KELAS XI
   162   163   164   165   166   167   168   169   170   171   172