Page 244 - FIKIH MA KELAS XI
P. 244
c. Makruh
Hukum wasiat makruh dilaksanakan apabila harta yang dimilikinya
sedikit sedangkan ahli warisnya banyak, serta keadaan mereka sangat
memerlukan harta warisan sebagai penunjang kehidupannya, atau biaya
kebutuhan lainnya.
d. Haram
Haram, apabila harta yang diwasiatkan untuk tujuan yang dilarang oleh
agama. Misalnya, mewasiatkan untuk membangun tempat perjudian atau
tempat maksiat yang lainnya.
Rukun dan Syarat Wasiat
Rukun wasiat ada 4 yaitu ;
Orang yang mewasiatkan (mushii)
Adanya penerima wasiat ( musha lahu )
Adanya sesuatu/ barang yang diwasiatkan
Adanya ijab qabul (ucapan serah terima) dengan adanya ijab dari mushii
misalnya “Aku berwasiat untuk fulan akan sesuatu itu.” Sedangkan qabul
berasal dari pihak mushaa lahu yang sudah jelas ditentukan.
Adapun syarat-syarat wasiat
Syarat-syarat yang harus dimiliki mushii (orang yang berwasiat)
Mukallaf (baligh dan berakal sehat)
Merdeka, baik laki-laki maupun perempuan, muslim maupun non
Muslim.
Dalam keadaan rela dengan kehendak sendiri (tidak terpaksa)
Syarat-syarat mushaa lahu (pihak yang menerima wasiat)
Harus benar-benar wujud (ada), meskipun orang yang diberi wasiat
tidak hadir pada saat wasiat diucapkan.
Tidak menolak pemberian yang berwasiat
FIKIH MA PEMINATAN IPA, IPS, BAHASA & MA KEJURUAN KELAS XI