Page 206 - Literasi Keuangan dalam Perspektif Islam - Kusumadyahdewi
P. 206

Literasi Keuangan dalam Perspektif Islam


                   b.  Resiko dan Cara Mengendalikan Resiko Pada Reasuransi
                      Syariah
                          Mekanisme  kerja  ini  terbentuk  karena  didorong  oleh

                   ruang lingkup kerja perusahaan asuransi yang berusaha untuk

                   mengontrol dan mengatur manajemen risikoserta return dari
                   ketidakpastian  di  masa  yang  akan  datang.  Risiko  selalu

                   melibatkan  dua  istilah,  yaitu  ketidakpastian  dan  kerugian,

                   entah  kerugian  fisik  maupun  finansial.  Yang  pasti,  tidak  ada
                   seorangpun  atau  satu  perusahaan  pun  yang  mengharapkan

                   kerugian.

                          Perusahaan      asuransi    akan     menerima       klaim

                   pertangungan  dari  para  nasabahnya  pada  waktu  yang  tak
                   terkirakan  sebelumnya,  sehingga  hal  ini  akan  memberikan

                   konsekuensi kepada perusahaan untuk menentukan besarnya

                   tingkat  retensi  yang  harus  ditetapkan.  Sehingga,  ketika
                   perusahaan  berupaya  untuk  meminimalisir  jumlah  kerugian

                   dari  suatu  klaim,  maka  perusahaan  akan  mengambil  suatu

                   jumlah tertentu sebagai jaminan atas risiko yang ditanggung,
                   jumlah inilah yang disebut dengan retensi.



                   c.  Tujuan Retakaful
                          Secara  singkat  dapat  dikatakan  bahwa  tujuan

                   reasuransi  adalah  melemparkan  kembali  risiko  suatu

                   perusahaan     asuransi   kepada     perusahaan     lain   untuk

                   mengurangi  beban  yang  kemungkinan  akan  ditanggung  bisa
                   juga  untuk  mengurangi  atau  memperkecil  beban  risiko  yang






                                                194
   201   202   203   204   205   206   207   208   209   210   211