Page 208 - Literasi Keuangan dalam Perspektif Islam - Kusumadyahdewi
P. 208
Literasi Keuangan dalam Perspektif Islam
melakukan reasuransi. resiko tersebut. Kemampuan
perusahaan asuransi itu sendiri untuk menanggung risiko dari
suatu pertanggungan itulah yang dimasud dengen batas
retensi. Berdasarkan hal tersebut, batas retensi juga
merupakan batas maksimum total uang klaim yang akan
ditanggung oleh perusahaan asuransi. Jika total klaim yang
terjadi melebihi batas retensi tersebut, maka perusahaan
reasuransi akan menanggung kekurangannya.
d. Prinsip Retakaful
Diterapkannya prinsip tabarru’ (tolong menolong)
akan mendorong para peserta asuransi syariah saling
membantu peserta lainnya yang tertimpa musibah, sehingga
perusahaan asuransi hanya bertindak sebagai pengelola dana
peserta asuransi syariah tersebut. Dalam konteks asuransi dan
reasuransi syariah, aktivitas ini dilakukan berdasarkan akad
tabarru’. Akad tabarru’ adalah semua bentuk akad yang
dilakukan dengan tujuan kebajikan dan tolong menolong,
bukan semata untuk tujuan komersial.
Begitupun halnya dengan hubungan antara perusahaan
asuransi dengan perusahaan reasuransi. Dalam skim investasi,
maka dana peserta asuransi syariah hanya dapat ditanamkan
kepada investasi-investasi yang halal saja. Perbedaan
operasional ini tentu saja mengakibatkan perbedaan dalam
perhitungan premi dan pemberian return. Perbedaan ini
seharusnya dapat dipahami oleh para peserta asuransi syariah.
196