Page 7 - buku 1 kak emma_merged (1)_Neat
P. 7
Hasril Chaniago, Aswil Nazir, dan Januarisdi
Indonesia oleh Universitas Nebraska, Amerika Serikat)
menjadi rujukan utama buku ini. Prof. Sangkot sekalian juga
menyediakan waktu sebagai pembaca ahli (proof reader) untuk
naskah buku ini dan menulis sebuah Kata Pengantar.
Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada
Dr. Doddy Partomihardjo, salah seorang tokoh kedokteran
Indonesia, Ketua Forum Ikatan Alumni Kedokteran Seluruh
Indonesia (FIAKSI) dua periode (2015-2018 & 2018-2020)
yang telah membukakan komunikasi kami kepada berbagai
sumber penting, dan telah bermurah hati untuk menuliskan
sebuah Kata Pengantar untuk buku ini. Ucapan terima kasih
kami sampai pula kepada Prof. Dr. Amin Subandrio, Direktur
Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (LBME) sekarang, dan
pejabat Humas LBME Dokter Wuryantari. Di sela-sela kesibukan
rangkap sebagai anggota Tim Pakat Satgas Khusus Covid-19 dan
berbagai aktivitas lain, Prof. Amin telah membukakan akses
kami ke Lembaga Eijkman untuk mengumpulkan informasi
terkait sejarah lembaga yang pernah dipimpin Achmad
Mochtar, dan Dr. Wuryantari pun memberi izin menggunakan
koleksi milik LBME untuk dimuat di buku ini –di antaranya
digunakan sebagai foto sampul. Prof. Amin bahkan bersedia
pula menuliskan satu tulisan singkat, padat, dan berisi untuk
Epilog (penutup) buku ini.
Kamipun takkan pernah melupakan bantuan kolega,
sejarawan Universitas Andalas Prof. Dr. Gusti Asnan, dan
pencinta sejarah Akhir Matua Harahap, yang sangat banyak
membantu kami dalam menggali sumber-sumber sejarah
vi