Page 232 - IPs-BS-KLS VII .pdf
P. 232

c.  Laksamana Malahayati

                  Kerajaan Aceh punya sosok laksamana wanita bernama Keumalahayati.
                  Keberadaan Keumalahayati tidak hanya dikenal di Indonesia tetapi juga
                  di literatur barat (seperti Belanda, Inggris, Portugis, dan Perancis). Beliau
                  adalah laksamana wanita pertama di dunia modern.
                      K~wÎim aw¦aša Aceh daw P~š¦«giž ž«dah ¦eš«ž bešpawj«¦ hiwga amhiš

                  že—ešev—a¦  abad  me-17  daši  abad  me-16.  Pada  m~wÎim  aw¦aša  Aceh  daw
                  Portugis muncul tokoh-tokoh yang mempunyai peran penting untuk

                  mempertahankan eksistensi dari Kerajaan Aceh. Di antaranya yang paling
                  heroik ialah Keumalahayati. Keumalahayati oleh warga setempat (orang
                  Aceh) dikenal dengan Malahayati atau Hayati.

                      Jika ditarik garis silsilah, Keumalahayati masih merupakan keturunan
                  dari kalangan sultan-sultan Aceh terdahulu. Ayahnya seorang laksamana
                  yang bernama Mahmud Syah. Kakeknya bernama Muhammad Said Syah,

                  seorang laksamana yang juga merupakan putra Sultan Salahuddin Syah
                  yang memerintah tahun 1530-1539 M.
                      Keumalahayati    merupakan     wanita    yang   mempunyai     pangkat
                  laksamana Kerajaan Aceh. Beliau memimpin armada laut Kerajaan Aceh

                  pada masa Sultan Alaidin Riayatsyah Al Mukminul (1589-1604). Sebelum
                  menjabat sebagai laksamana, Keumalahayati memimpin pasukan wanita.
                  Pasukan ini terdiri dari wanita yang suaminya gugur di medan perang saat

                  peperangan antara Aceh dan Portugis.
                      Pembentukan pasukan tersebut merupakan gagasan darinya agar
                  para wanita yang suaminya gugur di medan perang dapat menuntut balas.

                  Permohonan tersebut disetujui oleh Sultan Aceh. Pasukan wanita yang
                  disebut Inong Bale ini mendapat pangkalan berupa benteng Kuta Inong
                  Bale. Keumalahayati memimpin 2.000–3.500 lebih pasukan.



                        Lembar Aktivitas 9           Aktivitas Individu

                  •  Bagaivawa žebab-žebab daw amiba¦ daši m~wÎim Aceh daw P~š¦«giž?





                 222    ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNTUK SMP KELAS VII
   227   228   229   230   231   232   233   234   235   236   237