Page 234 - IPs-BS-KLS VII .pdf
P. 234

Saat pembentukan pasukan armada Inong Bale, Keumalahayati pernah
                  bersumpah di hadapan Sultan atas nama Tuhan. Ia akan berjuang melawan

                  musuh-musuh dari Kerajaan Aceh sampai titik darah penghabisan.
                  Keumalahayati melaksanakan sumpah tersebut hingga akhirnya gugur di
                  medan pertempuran yang dimenangkan oleh Aceh.

                      Darma Wangsa (Iskandar Muda), Keumalahayati, dan pasukannya
                  berhasil melawan Portugis dan mengusirnya dalam pertempuran di Teluk
                  Krueng Raya. Kuemalahayati gugur dan dimakamkan di Lereng Bukit Kota

                  Dalam, yaitu pada sebuah bukit terlarang di Desa Nelayan. Para penulis
                  dari dunia Barat menjulukinya sebagai   G«aš    A  Kiwgd~v,
                  dan sosok Malahayati masuk ke dalam jajaran   Wašp~š  W
                  World, dan juga sebagai Bež¦ Fevape Wašši~š a¦ App Tive.



                  d.  Syarif Abdurrahman

                  Syarif Abdurrahman adalah putera dari Syarif Husain dan wanita Dayak yang
                  lahir pada tahun 1742. Beliau merupakan cucu dari Syekh Abdurrachman.
                  Sebagai anak muda berparas tampan, Abdurrahman menunjukan ambisi

                  dan bakatnya. Masa mudanya dihabiskan dengan berpetualang, mulai
                  dari berdagang sampai ke Banjarmasin hingga merompak kapal asing.
                  Beliau menjadi menantu sultan dengan menikahi Ratu Sirih Anom dari

                  Banjarmasin. Namun, ambisinya yang tinggi menyebabkan ia dibenci dan
                  terpaksa kembali ke Mempawah, Kalimantan Barat.
                      Pada akhir tahun 1771, Syarif Abdurrahman bersama beberapa

                  pengikutnya berlayar di Sungai Kapuas hingga pertemuan dengan
                  Sungai Landak. Di sana, ia membuka hutan dan membangun pemukiman
                  baru yang kemudian berkembang menjadi pusat perdagangan. Konon,
                  berdasar cerita setempat, wilayah tersebut banyak dihuni oleh makhluk

                  halus. Namun, kesemuanya berhasil ditundukkan dan wilayah tersebut
                  diberi nama Pontianak. Terbukti dengan nyata pemilihan tempat tersebut
                  membawa keuntungan dengan banyaknya pedagang yang singgah dari
                  Bugis, Melayu, Tiongkok, Sangau, Sukadana, Mempawah dan Sambas.




                 224    ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNTUK SMP KELAS VII
   229   230   231   232   233   234   235   236   237   238   239