Page 119 - Tesis Musdaliva
P. 119
101
informan penunjang yang merupakan tokoh masyarakat di Desa Bulusirua
sebagaimana penuturannya sebagai berikut.
“Kita sebagai petani, seluruh kegiatan yang dibutuhkan oleh petani
tergantung dari perempuan karena mereka yang mengetahui
semuanya seperti racun, pupuk dan yang lainnya. Kita laki-laki
hanya sebagai pengelola saja. Perasaan malu kalau perempuan
ikut terlibat dalam kegiatan pertanian tidak bisa dipertahankan
karena ekonomi keluarga tidak bisa maju. Karena tidak adanya
kerjasama suami dan istri. Makanya dulu banyak yang bermasalah
keluarganya karena hanya satu yang mancari uang atau bekerja
dalam rumah tangga. Kebahagiaan rumah tangga dalam
penghasilan bisa dinikmati berdua dan ada ikatan kebahagiaan
bersama karena hasil kerjasama. Jadi tidak ada anggapan saling
menyepelekan peran/kontribusi masing-masing karena adanya
kerjasama dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Jadi kebahagiaan
rumah tangga salah satunya ketika kita melakukan pekerjaan
secara bersama-sama dan memutuskan segala sesuatunya
dengan cara bermusyawarah” (wawancara dengan AFS pada Juni
2016).
Keterlibatan perempuan dalam usaha tani tidak akan berjalan
dengan baik jika tidak ada dukungan dari suami. Tanggapan suami
terhadap keterlibatan perempuan dalam usaha tani adalah mendukung.
Hal ini sesuai pernyataan-pernyataan yang dikemukakan oleh informan
sebagai berikut:
“suami saya sangat mendukung karena sebagai suami istri harus
saling membantu. Apalagi pekerjaan petani memang tidak bisa
dikerjakan sendiri tetapi harus saling membantu antara suami
dengan istri. Selama tidak megganggu atau meninggalkan pekerjaan
utama di rumah, suami saya tidak keberatan dan mendukung saya”.
(wawancara dengan RN pada Mei 2016).
“suami saya sangat mendukung saya. Dalam kegiatan pertanian
memang harus dikerjakan secara bersama-sama”. (wawancara
dengan IT pada Mei 2016).

