Page 133 - Tesis Musdaliva
P. 133
115
informan dalam penelitian ini. Keputusan tersebut diambil dengan jalan
dimusyawarahkan secara bersama.
pada tahap persiapan lahan, pengambilan keputusan diambil
secara bersama tetapi dominan suami. Hal ini sesuai dengan pernyataan
informan sebagai berikut:
“untuk persiapan lahan yang memutuskannya adalah suami saya
tetapi tetap menyampaikannya kepada saya.” (wawancara dengan
RN pada Mei 2016).
“untuk pengelolaan dan persiapan lahan, suami saya yang
memutuskannya karena dia lebih tahu kapan waktu yang baik untuk
mulai mengerjakannya, tetapi tetap menyampaikan kepada saya.”
(wawancara dengan JM pada Mei 2016).
“untuk tahap persiapan lahan yang memutuskannya adalah suami
saya karena dia lebih tahu waktu untuk memulai mengerjakan
sawah.” (wawancara dengan LR pada Juli 2016).
“pada tahap persiapan lahan yang memutuskannya adalah suami
saya karena dia yang lebih tahu waktu yang tepat untuk
mengerjakannya.” (wawancara dengan TP pada Mei 2016).
Berbeda dengan keempat informan lainnya, untuk tahap persiapan lahan,
IT biasanya memutuskan secara bersama dengan suaminya dan
terkadang yang memutuskannya adalah IT. Berikut penuturan IT:
“biasanya diputuskan bersama-sama dengan cara didiskusikan tetapi
kadang-kadang juga suami saya menyerahkannya kepada saya
untuk memutuskannya karena dianggap punya pengetahuan tentang
waktu yang baik untuk bertani.” (wawancara dengan IT pada Mei
2016).
Posisi perempuan dalam pengambilan keputusan pada tahap persiapan
lahan dapat dilihat pada matriks berikut.

