Page 129 - Tesis Musdaliva
P. 129

111






                        sebagian besar adalah kegiatan yang menjadi pekerjaan atau tugas dari


                        perempuan  misalnya  mencabut  bibit.  Kegiatan  panen,  meskipun

                        dikerjakan  secara  bersama  tetapi  kegiatan  yang  menjadi  pekerjaan

                        perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Hal yang turut mempengaruhi


                        keterlibatan  perempuan  dalam  kegiatan  usaha  tani  padi  yaitu  kegiatan


                        bertani  adalah  pekerjaan  utama  mereka  dalam  memenuhi  kebutuhan

                        keluarga.  Dukungan  suami  dan  masyarakat  terhadap  keterlibatan

                        perempuan dalam kegiatan pertanian.


                               Kontribusi  perempuan  dalam  kegiatan  usaha  tani  tersebut

                        berdampak  positif  terhadap  pelaksanaan  kegiatan  usaha  tani  sehingga


                        hasil  yang  diperoleh  lebih  maksimal.  Keterlibatan  perempuan  dalam

                        kegiatan  pertanian  sangat  penting  karena  perempuan  yang  mengurus


                        semua keperluan dan pemanfaatan usaha tani dan laki-laki hanya sebagai

                        pengelola. Hal ini berdasarkan penjelasan dari informan penunjang yang

                        menjelaskan pentingnya peran perempuan dalam kegiatan pertanian. Arti


                        penting keterlibatan perempuan dalam pengelolaan pertanian juga terkait

                        dengan  pandangan  ekofeminisme  bahwa  dibandingkan  dengan  laki-laki,


                        alam lebih dekat dengan perempuan.

                               Jumlah  anggota  keluarga  turut  berpengaruh  terhadap  keterlibatan


                        perempuan  dalam  kegiatan  usaha  tani  khususnya  pada  tahap

                        pengelolaan yang seharusnya hanya dikerjakan oleh laki-laki. Masyarakat


                        petani  di Desa Bulusirua juga tidak menggunakan system patron  – klien

                        dalam  hubungan  petani  pemilik  dan  penggarap.  Hubungan  tersebut
   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134