Page 128 - Tesis Musdaliva
P. 128
110
kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan Usaha tani padi di Desa
Bulusirua. Laki-laki dan perempuan merasa keterlibatan mereka
dihargai khususnya dalam keluarga mereka. Akan tetapi, kondisi yang
berbeda terjadi pada pengakuan secara hukum. Peran perempuan
dalam usaha tani padi tidak dihargai/diakui secara formal karena
perempuan tetap saja dianggap sebagai ibu rumah tangga dalam kartu
tanda penduduk (KTP) dan tidak diakui sebagi petani yang bekerja
seperti laki-laki yang juga mempunyai peran utama dalam keluarga
sebagi kepala keluarga. Perempuan baru akan diakui sebagai petani
jika mereka adalah janda atau perempuan tersebut tidak pernah
menikah.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa perempuan terlibat dan
berkontribusi dalam semua tahapan kegiatan usaha tani bersama-sama
dengan laki-laki atau suami. Partisipasi perempuan menonjol atau
dominan pada tahap pembibitan, panen, pengolahan pasca panen,
penjualan hasil panen, penyimpanan hasil penjualan, dan pemanfaatan
hasil penjualan. Perempuan dominan pada tahap-tahap tersebut karena
berdasarkan wawancara dan observasi tidak turut serta, penulis
menemukan bahwa laki-laki lebih dominan pada kegiatan pengelolaan di
lapangan atau di sawah dan perempuan dominan pada tahap
pemanfaatan. Pada tahap pembibitan, perempuan dominan karena pada
dasarnya kegiatan yang dilakukan pada kegiatan pembibitan memang

