Page 29 - Tesis Musdaliva
P. 29
11
sosialisasi yang berlangsung lama. Gender bukan merupakan kodrat
Tuhan melainkan dapat berubah dan dipertukarkan antara laki-laki dan
perempuan demikian pula sebaliknya.
B. Beban Kerja dan Kesetaraan Gender
Sejarah perkembangan manusia telah melahirkan berbagai
pandangan tentang hubungan antara laki-laki dan perempuan yang
cenderung menempatkan perempuan pada posisi terbelakang. Kondisi ini
mendorong beberapa pakar untuk menggali akar struktural
keterbelakangan ini. Hasil laporan Highlights of the Philippine
Development Plan for Women 1989-1992, menunjukkan bahwa :
Pertama. Adanya dikhotomi maskulin/feminim peranan manusia sebagai
akibat dari determinisme biologis, seringkali mengakibatkan proses
marginalisasi wanita;
Kedua. Adanya dikhotomi peran publik/peran domestik yang berakar dari
syndrome bahwa “peran wanita adalah di rumah”, pada gilirannya
melestarikan pembagian antara fungsi produktif dan fungsi reproduktif
antara pria dan wanita;
Ketiga. Adanya konsep “beban kerja ganda” (double burden) yang
melestarikan wawasan bahwa tugas wanita terutama adalah di rumah
sebagai ibu rumah tangga, cenderung menghalangi proses aktualisasi
potensi wanita secara utuh; dan