Page 73 - Tesis Musdaliva
P. 73
55
B. Kasus keluarga Petani
1. Keluarga RN dan MS
Hari senin siang, Penulis berkunjung ke rumah RN untuk
melakukan wawancara. Penulis telah mengatur janji dengan RN
kalau penulis akan berkunjung ke rumahnya untuk melakukan
wawancara. RN setuju dengan permintaan penulis dan meminta
penulis datang ke rumahnya setelah RN pulang dari dari kebunnya.
Saat penulis tiba di rumah RN, ternyata RN belum datang dari
kebun. Sambil menunggu RN datang penulis menunggu di rumah
tetangganya. Sekitar 15 menit RN telah datang dan mempersilahkan
penulis untuk ke rumahnya. Sambil beristirahat sejenak, RN bercerita
bahwa dia dari kebun untuk mengambil kayu bakar dan
membersihkan kebun cengkeh miliknya.
RN menyambut penulis dengan sangat ramah. Penulis
memulai wawancara dengan menanyakan apakah RN ikut terlibat
dalam mempersiapkan sawah. RN menjelaskan bahwa dirinya ikut
terlibat. Pada saat pengerjaan sawah, RN terlibat dalam
membawakan bekal untuk suaminya. Selain membawakan bekal, RN
juga ikut mencangkul, menghancurkan tanah (mappoca’) dan
meratakan tanah di sawah untuk siap ditanami (maccorong).
Menurut RN bahwa kalau petani, apa yang dikerjakan oleh suami
maka ia juga yang dikerjakan oleh istri. Pada saat pembibitan, RN
mengaku terlibat dalam membeli bibit, merendam dan menyemai