Page 17 - KEMUHAMMADIYAHAN 03
P. 17
ini mencapai puncaknya pada Muhammad Abduh dari Mesir
pada permulaan abad ke-20.
Pembaharuan Islam ini hampir mirip dengan ajaran
Kristen Protesten. Kaum pembaharu mengutamakan ayat-
ayat suci yang tertulis dalam Alquran daripada jabatan. Kaum
reformis berupaya melakukan modernisasi kebudayaan dan
masyarakat seperti halnya membangun sekolah, organisasi-
organisasi perempuan dan pemuda di tengah masyarakat
Islam. Gerakan-gerakan ini menimbulkan dampak positif
kepada aspek kebudayaan, sosial dan psikologis yang sama
hebatnya sebagaimana yang ditimbulkan oleh etika Protestan
yang pada saat itu masih diperdebatkan. Yang jelas gerakan
pembaharuan Islam merupakan salah satu faktor bangkit
kembalinya “renaissance” di dunia Islam.
Dampak agama Islam dan pembaharuannya di daerah
Asia Tenggara merupakan masalah yang amat menarik. Asia
Tenggara terletak amat jauh, baik secara geografis maupun
kebudayaan dari pusat daerah kaum semit dan perbatasan
Afrika Utara menerima agama serta gerakan pembaharuan.
Berbeda dengan padang pasir yang gersang dan tandus. Asia
Tenggara merupakan daerah yang subur dan lembab.
Dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa gerakan
pembaharuan ini berkaitan dengan dua hal yang sangat urgen
yaitu: Pertama, Uraian sosio-kultural paham Kalvinis yang
disusun oleh seorang ahli sosiologi, Max Weber (w. 1958).
Kedua, analisis psiko-historis faham Martin Luther oleh
4