Page 20 - KEMUHAMMADIYAHAN 03
P. 20
saudara di Siffin yang dicapai dengan jalan curang. Lebih dari
itu, Muawiyah dituduh sebagai pengkhianat prinsip-prinsip
demokrasi yang diajarkan Islam karena dialah orang yang
pertama kali mengubah pimpinan negara dari seorang yang
dipilih oleh rakyat menjadi kekuasaan raja yang diwariskan
3
secara turun temurun (monarchy heredity ).
Dengan berakhirnya perang pertempuran antara Ali dan
Muawiyah dalam perang Siffin, maka peperangan ini diakhiri
taḥkim (abitrase), tapi ternyata tidak dapat menyelesaikan
masalah bahkan manyebabkan munculnya golongan ketiga
yakni golongan Khawarij yang keluar dari barisan (ṣaff) Ali.
Akhirnya umat Islam kala itu terpecah menjadi tiga golongan
kekuatan politik, yaitu Muawiyah, Syi’ah dan Khawarij.
Kemunculan golongan Khawarij menyebabkan tentaranya
makin lemah, sementara kedudukan Muawiyah makin kuat.
Bahkan pada tanggal 20 Ramadhan 40 H bertepatan dengan
tahun 660 M, Ali bin Abi Ṭālib dibunuh oleh salah seorang
4
pimpinan Khawarij, Dikatakan bahwa yang membunuh Ali
adalah Abdurrahman bin Mulzam.
Demikianlah kepemimpinan pada masa kekhalifahan
Khulafā al-Rasyidīn dimulai dari kekuasaan dinasti Umayyah
yang memiliki semangat politik Islam. Pada masa kekuasaan
3 Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam...., 118.
4
Mansur, Peradaban Islam dalam Lintas Sejarah (Yogyakarta: Global
Utama, 2004), 30
7