Page 24 - KEMUHAMMADIYAHAN 03
P. 24
bersikap keras, tetapi lebih sering lapang dada. Ia terkenal
dermawan, rela mengorbankan hartanya dan memegang
kepemimpinannya. Kedermawanannya melebihi dari orang-
6
orang bangsawan di kalangan rakyatnya.
Muawiyah wafat pada tahun 60 H di Damaskus karena
sakit dan digantikan anaknya Yazid yang telah ditetapkan
sebagai putra Mahkota sebelumnya. Yazid tidaklah sekuat
ayahnya dalam hal memerintah. Banyak tantangan yang
dihadapinya antara lain ialah membereskan pemberontakan
orang-orang Syiah yang telah membaiat Husain sepeninggal
Muawiyah. Akhirnya terjadi peperangan di Karbala yang
menyebabkan terbunuhnya Husain bin Ali bin Abi Ṭālib
yaitu cucu Nabi Muhammad SAW. Yazid menghadapi para
pemberontak di Mekah dan Madinah dengan keras. Dinding
Ka’bah runtuh dikarenakan terkena lemparan manjaniq, alat
pelempar batu dari arah lawan. Peristiwa itu merupakan aib
7
besar pada masanya. Pemerintahan Yazid berakhir dan ia
wafat pada 64 H setelah memerintah selama 4 tahun, lalu
digantikan oleh puteranya yaitu Muawiyah II.
Muawiyah melakukan ekspansi atau perluasan daerah ke
Tunisia sampai akhirnya bisa ditaklukan. Di sebelah Timur,
Muawiyah bisa menguasai daerah Khurasan sampai ke sungai
Oxus, Afghanistan dan Kabul. Angkatan lautnya melakukan
6
A. Syalabi, Sejarah dan Kebudayaan Islam 2..., 37.
7 Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam...., 123.
11