Page 73 - KEMUHAMMADIYAHAN 03
P. 73
tengah. Gagasan pembaharu KH. Ahmad Dahlan diperoleh
setelah berguru kepada para ulama Indonesia yang tinggal di
Mekah seperti Syaikh Ahmad Khatib al-Minangkabawi, Kyai
Nawawi al-Bantani, Kyai Abdullah berasal dari Surabaya dan
Kyai Fakih dari Maskumambang. Selain itu, juga beliau
banyak membaca buku-buku yang berasal dari para pemikir
pembaharu Islam seperti Ibnu Taimiyah, Muhammad bin
Abdul Wahab, Jamaluddin al-Afghani, Muhammad Abduh,
dan Rasyid Ridha. Dengan modal kecerdasan yang dimiliki
Ahmad Dahlan berinteraksi dan selama bermukim di Arab
Saudi tertanam benih ide-ide pembaharuan dalam dirinya.
Sepulangnya dari Arab Saudi, KH. Ahmad Dahlan membawa
spirit, ide dan gerakan pembaharuan bukan malah menjadi
kolot. Ahmad Dahlan lahir dari tradisi santri “tradisional” dan
budaya Jawa Kraton yang pakem dan konservatif, pergi haji
ke tempat yang penuh dengan pengaruh Wahabisme justru
sepulangnya dari Mekah dan kembali ke tanah Air sebagai
sosok pembaharu. Hal tersebut tidaklah terjadi jika dalam diri
Ahmad Dahlan tidak terdapat energi intelektual yang kritis
dan haus akan pembaharuan. Ahmad bukan saja seorang
pencari ilmu akan tetapi akan dia tidak taklid kendati belajar
di pusat peradaban Islam dalam kekuasaan yang kental
dengan Islam yang keras dan kaku. Ahmad Dahlan adalah
seorang pencari kebenaran yang hakiki, ia dapat menangkap
60