Page 78 - KEMUHAMMADIYAHAN 03
P. 78
Masjid besar kauman Yogyakarta, sementara ibunya aminah
adalah anak KH. Ibrahim, penghulu besar di Yogyakarta.
35
Pola pemikiran KH. Ahmad Dahlan yang cemerlang ini
menghantarkannya untuk membentuk sebuah organisasi yang
bermula dari pendirian sekolah yang perlu sebuah organisasi
untuk mengelola sekolah tersebut. Di samping kondisi mikro
saat itu yang telah menimbulkan kesadaran arti pentingnya
sebuah organisasi modern agar sekolah yang didirikan bisa
terus berlangsung pesat. Setelah mengalami pertemuan dan
pembicaraan yang sangat panjang maka dirumuskan anggaran
dasar organisasi yang dirumuskan dalam bahasa Belanda dan
bahasa Melayu yang dalam penyusunannya dibantu oleh R.
Sosrosugono seorang guru bahasa Melayu di Kweekschool
Jetis. Organisasi yang dibentuk diberi nama Muhammadiyah,
namanya berkaitan dengan nabi terakhir yakni Muhammad
SAW. Atas dasar ini, diharapkan anggota Muhammadiyah
dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat sesuai dengan
pribadi Nabi Muhammad SAW dan Muhammadiyah menjadi
36
organisasi akhir zaman.
Menurut M. Yusran Asrafi, ada tiga aspek pemikiran KH.
Ahmad Dahlan, yaitu aspek keagamaan, kemasyarakatan dan
kenegaraan. Ketiga aspek tersebut diuraikan sebagai berikut:
35
Syarifuffin Jurdi (ed), 1 Abad Muhammadiyah; Gagasan
Pembaharuan Sosial Keagamaan (Jakarta: Kompas, 2010), 16.
36
Syarifuffin Jurdi (ed), 1 Abad Muhammadiyah; Gagasan
Pembaharuan Sosial Keagamaan..., 25-26.
65