Page 47 - MODUL KIMIA
P. 47

4.3    IKATAN ION DAN IKATAN KOVALEN

                        Untuk  mencapai  kestabilan,  unsur-unsur  dapat  membentuk  senyawa  dengan  unsur  yang
                 sejenis, contohnya O , N , dan H atau bergabung dengan unsur yang  berbeda,  contohnya  H O,
                                    2
                                                2
                                        2
                                                                                                       2
                 NaCl, dan CH . Ikatan yang dibentuk pada penggabungan unsur-unsur bergantung pada bagaimana
                             4
                 cara  unsur-unsur  tersebut  mencapai  konfigurasi  elektron  yang  stabil  yaitu  dengan  menarik  atau
                 melepaskan elektron dan dengan penggunaan bersama  elektron  valensi.  Ikatan  yang  terjadi  berupa

                 ikatan  ion  dan  ikatan  kovalen.  Senyawa  yang  mengandung  ikatan  ion  disebut  senyawa  ion,
                 sedangkan senyawa yang mengandung ikatan kovalen disebut senyawa kovalen.


                 1.  Ikatan Ion

                        Ikatan  ion  terbentuk  akibat  adanya  melepas  atau  menerima  elektron  oleh  atom-atom  yang
                 berikatan.  Atom-atom  yang  melepas  elektron  menjadi  ion  positif  (kation)  sedang  atom-atom  yang

                 menerima  elektron  menjadi  ion  negatif  (anion).  Ikatan  ion  biasanya  disebut  ikatan  elektrovalen.
                 Senyawa yang memiliki ikatan ion disebut senyawa ionik. Senyawa ionik biasanya terbentuk antara

                 atom-atom unsur logam dan nonlogam. Atom unsur logam cenderung melepas elektron membentuk

                 ion positif, dan atom unsur nonlogam cenderung menangkap elektron membentuk ion negatif .
                        Beberapa fakta sederhana tentang pembentukan ikatan ionik adalah sebagai berikut :

                 1.  Ikatan  ionik  terbentuk  apabila  atom  logam  memindahkan  satu  atau  lebih  elektronnya  ke  atom
                     nonlogam. Sebagai hasil dari perpindahan ini, atom logam menjadi bermuatan positif (kation) dan

                     atom nonlogam menjadi bermuatan negatif (anion).
                 2.  Atom  nonlogam  mendapat  tambahan  sejumlah  elektron  yang  cukup  untuk  membentuk  anion

                     dengan konfigurasi elektron yang sama dengan konfigurasi elektron gas mulia. Secara khusus,

                     simbol Lewis dari anion akan memperlihatkan elektron kulit terluar yang oktet. Untuk beberapa
                     logam (misal logam-logam golongan 1A dan 2A) kehilangan elektron akan menghasilkan kation

                     dengan konfigurasi elektron gas mulia, akan tetapi untuk logam lainnya tidak.

                 3.  Pada keadaan padat, setiap kation dikelilingi oleh anion, dan setiap anion dikelilingi oleh kation.
                     Ion-ion dalam jumlah besar ini tersusun dalam jaringan terstruktur yang disebut kristal ionik .

                 4.  Unit rumus senyawa ionik adalah koleksi ion terkecil dalam kristal ionik yang secara listrik netral.
                     Unit  rumus  akan  secara  otomatis  diperoleh  ketika  struktur  Lewis  dari  suatu  senyawa  ionik

                     dituliskan.
                        Sebagai contoh dari ikatan ion yaitu ikatan antara logam Litium (Li) dan non logam Flourin (F)

                 dapat dilihat pada gambar berikut.







                                                                                                         43
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52