Page 7 - MODUL VII SMPN 2 PUCANGLABAN
P. 7

Sejarah tentang lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia semakin menguat setelah

          Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu. Hal ini menyebabkan Indonesia berada dalam
          keadaan vacuum of power atau tidak ada pemerintahan yang berkuasa. Keadaan tersebut
          mendorong para pemuda dengan jiwa muda dan semangatnya bergerak mendesak ”golongan
          tua” untuk secepatnya memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
























                        Sumber. https://nasional.okezone.com/  Gambar . Pembacaan teks proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945

               Setelah Indonesia mengalami vacuum of power, terjadi beberapa rentetan peristiwa yang

          berujung pada pembacaan teks proklamasi. Adapun peristiwa tersebut tampak pada alur
          berikut.


        Peristiwa                     Pertemuan dengan            Perumusan Teks                Proklamasi
        Rengasdengklok                Jenderal Nishimura          Proklamasi



               Proklamasi sebagai pernyataan kemerdekaan bangsa Indonesia pada hari Jumat, pukul

          10.00 WIB, di jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta. Ir. Soekarno di dampingi Moh. Hatta
          membacakan teks proklamasi dengan lantang. Dalam perumusan teks proklamasi, Ir. Soekarno
          tidak secara sepihak memutuskan hasil rancangan teks proklamasi. Sikap Ir. Soekarno itu wajib
          kita teladani. Ir. Soekarno memperhatikan pendapat golongan muda dan golongan tua yang
          hadir. Naskah proklamasi kemudian diketik oleh Sayuti Melik. Setelah itu, Ir. Soekarno

          membacakan naskah proklamasi dan berkata, “Benar-benar saudara semua setuju?” Semua
          hadirin yang datang dalam rapat tersebut mengatakan dengan bulat dan semangat “Setuju”
          (Taufik Abdullah dan A.B. Lapian (ed), 2012: 123-124).
















          6              PPKn VII Daerah dalam Kerangka NKRI
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12