Page 37 - E-Modul Materi Plantae Untuk Kelas X SMA/MA
P. 37
SPERMATOPHYTA
Sebelum belajar mengenai spermatophyta, lihatlah video berikut ini!
Tumbuhan berbiji atau Spermatophyta (Yunani, sperma = biji, phyton = tumbuhan).
Tumbuhan biji adalah tumbuhan yang memiliki ciri khas berupa organ biji sebagai alat
reproduksi generatif (Qomah et al., 2015). Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji
dan di dalamnya mengandung calon individu baru. Spermatophyta adalah jenis tumbuhan
berpembuluh (Tracheophyta), memiliki batang, akar, dan daun sejati (Kormophyta).
Sebutan lain untuk tumbuhan berbiji antara lain:
1. Anthophyta (tumbuhan berbunga)
2. Phanerogame (tumbuhan yang perkawinannya terlihat)
3. Embriophyta siphonogama (tumbuhan yang berlembaga dan perkawinannya melalui
pembuluh).
Tumbuhan berbiji memiliki ciri-ciri umum tertentu sebagai berikut:
1. Struktur perkembangbiakan yang khas adalah biji yang dihasilkan oleh bunga atau runjung
(strobilus). Setiap biji mengandung bakal tumbuhan yaitu embrio. Setelah bertunas, embrio
tumbuh menjadi tumbuhan dewasa.
2. Sperma atau sel kelamin jantan menuju ke sel telur melalui tabung/buluh serbuk sari yang
hanya terdapat pada tumbuhan berbiji. Oleh karena itu, spermatophyta disebut juga
Embryophyta shiponogoma.
3. Tumbuhan berbiji memiliki jaringan pembuluh yang terdiri dari xylem yang berfungsi untuk
mengangkut air dan mineral dari tanah serta floem yang berfungsi untuk mengangkut bahan
makanan dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan.
4. Tumbuhan berbiji memiliki pigmen hijau (klorofil) yang penting untuk fotosintesis. Adapun
beberapa spesies tumbuhan berbiji tidak memiliki klorofil sehingga bersifat parasit. Ada
juga yang bersifat karnivor, misalnya Nepenthes sp. (kantong semar).
5. Tumbuhan berbiji kebanyakan hidup di darat. Namun, tumbuhan berbiji ada yang hidup
mengapung di air, misalnya teratai. Tumbuhan berbiji merupakan tumbuhan fotoautotrof.
6. Tumbuhan berbiji berukuran makroskopik dengan ketinggian yang sangat bervariasi.
Habitus atau perawakan tumbuhan berbiji sangat bervariasi, yaitu habitus pohon,
misalnya jati, duku, kelapa, beringin, cemara; habitus perdu, misalnya mawar, kembang merak,
32
E-Modul Materi Plantae