Page 25 - MAJALAH MULIA EDISI NOVEMBER 2021
P. 25
aiman langsung menunjuk Suwaibith Pada suatu hari, Nu’aiman mem-
yang sedang duduk. beli madu daripada orang kampung
Sontak saja, Suwaibith merasa untuk dihadiahkan kepada Rasulul-
terkejut dan mengaku bahwa dirinya lah . Ketika dia memberikan madu
orang merdeka. Namun pejuang tak itu kepada Baginda, dia membawa
peduli dengan alasanya. bersamanya penjual madu tersebut.
Nu’aiman Berjaya menjual Su- Tanpa pengetahuan Baginda,
waibith dengan harga 20 dirham. Nu’aiman menyuruh penjual terse-
Uang tersebut digunakan untuk but meminta uang daripada Rasu-
membeli makanan dan hadiah un- lullah sebagai ganti harga madu itu.
tuk Rasulullah . Saidina Abu Ba- Sedang Rasulullah membaha-
kar kembali dan menanyakan ke- gikan madu itu kepada para saha-
beradaan sahabatnya itu. bat yang hadir di rumahnya, penjual
Setelah mendapat tahu bahwa tersebut berteriak, “Bayarlah harga
Suwaibith telah dijual menjadi ham- maduku itu!”
ba sahaya, Saidina Abu Bakar yang Kemudian Rasulullah berkata, “Ini
baru datang membeli ulang sahabat- pasti idenya Nu’aiman.” Lalu Rasu-
nya itu. lullah memanggilnya dan bertanya,
“Mengapa kamu lakukan hal ini?”
Ketika mereka semua pulang dari Nu’aiman menjawab, “Saya ingin
rombongan ke Syam itu, diceritakan mendapatkan kebaikanmu wahai
semula kisah ini kepada Nabi Mu- Rasulullah. Saya tidak mempunyai
hammad yang ketawa sehingga apa-apa (tidak punya uang untuk
terlihat gigi gerahamnya. membeli hadiah itu).”
Sejak itu, kisah Nu’aiman Rasulullah pun tersenyum dan
menjual sahabatnya ini orang sekeliling baginda turut ter-
terus mengalir dari tawa. Akhirnya baginda memberi
mulut ke mulut. uang kepada penjual tersebut.
Nu’aman tetap seorang pria yang
Hadiah berhati ringan, cepat merespon dan
madu suka bercanda dengan orang lain
Rasu- termasuk Nabi. Tidak ada tanggal
lullah lahir yang tercatat tentang sahabat
yang pernah kecanduan arak dan
akhirnya insyaf ini. Berasal dari Bani
an-Najjar Madinah, dan salah satu
dari yang berjanji setia kepada Nabi
pada Perjanjian Aqabah Kedua.
Beliau Beliau meninggal pada tahun
652 M.
Dalam Sabdanya, Nabi pernah
berkata, “Nu’aiman akan masuk Sur-
ga sambil tertawa, kerana dia suka
membuatku tertawa.” *
Rabi’ul Awal 1443/November 2021 | MULIA 23