Page 27 - MAJALAH MULIA EDISI NOVEMBER 2021
P. 27

di surat penugasan, awalnya Taufik
            bertugas di Hidayatullah Ternate,
            dengan amanah sebagai kepala se-
            kolah. Namun tak lama mengem-
            ban amanah itu, ia ‘digoda’ oleh sa-
            habatnya untuk merintis pesantren
            di daerah Tobelo. Bertepatan, ada
            berukuran tiga hektar, wakaf dari
            seorang dermawan yang masih be-
            lum dike lola.
               Setelah melakukan perenu ngan,
            ia  pun  menyanggupi  ajakan itu.
            Singkat cerita, berangkatlah putra
            pasangan bapak Amza (alm) dan
            ibu Zami ini dengan didampi ngi oleh
            sahabatnya  ke  lokasi  rin tisan.  Saat
            itu bertepatan pada bulan ujung
            Desember. Proses pe nyambutan ta-
            hun baru. Alangkah kagetnya Taufik
            melihat pemandangan di sepanjang
            jalan.
               “Saya lihat saat itu, banyak war-
            ga yang berjoget ria dan mabuk-ma-
            bukan. Saya juga me nyaksikan ban-  adapi. Ia pun menyiapkan diri untuk
            yaknya babi yang berseliweran di    menghadapi segala resiko, yang ke-
            jalan dan halaman rumah warga,”     mungkinan bisa terjadi.
            ungkapnya.
               Bahkan, sambungnya, mobil yang   Jurus Silat
            mereka tumpangi sempat diberhen-       Laksana kata pepatah; “Berun-
            tikan warga, dan ditawari minuman   tunglah seseorang yang me ngenali
            keras. Minuman yang disodorkan itu   jati dirinya.” Demikian  pula yang
            pun ditolak oleh rombongan dengan   dialami Taufik. Ia menyadari akan
            lembut, sehingga diizinkan untuk    kelemahan dirinya, terutama untuk
            meneruskan perjalanan.              mendekati anak-anak. Ia kurang lihai
               Lambat laun, barulah Taufik me-  dalam mengajak mereka untuk men-
            nyadari, bahwa tempat tinggal ba-   gaji dan seterusnya.
            runya merupakan daerah minoritas       “Apalagi perawakan wajah saya
            muslim,  dan  wilayah yang  pernah   inikan kurang cocok untuk anak-
            menggoreskan sejarah kelam, be-     anak. Bisa-bisa kalau saya dekati,
            berapa puluh tahun silam, ketika ter-  malah mereka ketakutan,” selorohn-
            jadi kerusuhan di sana.             ya sambil berkekeh.
               “Mula-mulanya sempat goncang.       Tutupnya pintu pendekatan yang
            Ingin segera pindah. Tapi, ketika   satu ini, memacuna untuk membukan
            membayangkan  tentang  keadaan      ‘pintu’ yang lain. Ya itu para pemuda.
            masyarakat, itu menjadi beban       Caranya, kembali dengan memaksi-
            sendiri sebagai seorang muslim yang   mal potensi diri yang telah dimiliki;
            memiliki kewajiban berdakwah,” un-  silat. Maka, para pemuda itu ditawari
            gkapnya.                            untuk berlatih silat. Tak disangka, mi-
               Taufik memilih untuk bertahan,   nat mereka cukup tinggi.
            dengan segala tantangan yang dih-      “Mulanya hitungan jari, tapi dalam



                                                      Rabi’ul Awal 1443/November 2021 | MULIA  25
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32