Page 41 - MAJALAH MULIA EDISI NOVEMBER 2021
P. 41

ikan menawarkan ikan tersebut.      dimiliki oleh seseorang, modal un­
               Bila ikan itu dibawa ke pasar    tuk menjadi pribadi berhaga tinggi
            tradisional, ditawarkan kepada      (terutama di hadapan Allah dan
            emak­emak yang tengah belan­        Rasul­Nya) telah digenggam.
            ja sayur dan lauk­pauk, tentu si       Pribahasa Arab menyatakan;
            penjual  bukan  hanya  mendapat     “Laisa al-jamaalu tuzayyiuna in-
            penolakan, tapi boleh jadi dicap    naa  jamaala  jamaalu  al-ilmi wal
            gila. Lha,  wong rumah yang me­     adabi  (bukanlah keindahan itu
            reka tempati saja tidak seharga     dinilai dari perhiasan yang meng­
            itu. Apa lagi ini ikan satu, kecil lagi.   hiasi diri. Dapi keindahan itu nam­
               Mending beli ikan tongkol. Mu­   pak dari keindahan ilmu dan budi­
            rah, besar, enak. Apalagi kalau di­  pekerti)”
            bakar dan dipecek dengan sambel        Senada dengan itu, Buya Ham­
            spesial. Itu pikiran orang awam.    ka pun pernah berujar; “Sepuluh
               Namun,  bila  ikan  itu  dijajakan   kerbau pedati sama tinggi dan
            kepada  para  kolektor  hewan­he­   besar tak akan jauh harnya. Tapi,
            wan unik. Mengerti akan nilai se­   bila ada sepuluh orang sama tinggi
            ekor hewan. ditambah lagi memi­     dan besar berjejer, tak akan sama
            liki modal melimpah untuk mene­     nilainya. Sebab, kerbau dihar­
            bus mahar si binatang. Maka, har­   gai fisiknya. Sedangkan manusia
            ga seberapapun tidak lah menjadi    dinilai kepribadiannya.”
 HEWAN      Harga Manusia                       sabdanya, sebagaimana yang diri­
                                                   Masih terkait hal ini, Rasulullah
            soal.
                                                   pun pernah menegaskan dalam
                                                wayatkan oleh Imam Bukhari, bah­
               Kini kita jadikan penjelasan
 BERNILAI TINGGI  di atas sebagai cermin hidup.   wa; Allah tidak memandang ben­
                                                tuk rupamu dan hartamu, tapi Al­
            sama halnya binatang, jumlah
            manusia pun melimpah. Tapi, tak
            semua nya benilai tinggi. Bahkan    lah melihat hatimu dan amalanmu.
                                                   Dari  sini  yang  patut  menjadi
            ada yang menjadi sampah mas­        perhatian kita, yang ingin berhar­
            yarakat. Kehadirannya tak diha­     ga tinggi, haruslah serius dalam
            rapkan. Karena terus berulah dan    menuntut ilmu. Belajar. Kuasai
            merugikan orang­orang yang be­      banyak  hal.  Karena  semakin  ban­
            rada di sekitarnya.                 yak dan dalam pemahaman ter­
               Maka, untuk bisa tampil men­     hadap  ilmu,  keindahan itu  pun
            jadi pribadi yang berharga, tidak   akan semakin terpancar. Orang­
            bisa tampil biasa­biasa saja. Kita   orang pun akan merasa senang
            pun dituntut menjadi pribadi yang   dengan kehadiran kita.
            spesial. Di atas keumuman orang.       Yang terakhir, jangan lah pula
            Bedanya  dengan  hewan,  bekal      salah pilih tempat atau teman. Se­
            mengarah ke sana bukan lah se­      bab, seperti kata pepatah; teman
            mata tampilan fisik. Bahkan hal     adalah cermin diri. Ingin tahu
            ini diletakkan pada urutan sekian.   kepribadian seseorang, cukuplah
            Tapi lebih menitikberatkan kepa­    ditengok dengan siapa dia ber­
            da kepribadian.                     gaul. Laksana permata; ia tidak
               Kepribadian unggul itu hanya     akan pernah nampak indah bila
            mampu  dipoles  dengan  berhias­    mana terpendam oleh lumpur dan
            kan ilmu pengetahuan dan akhlak     kotoran. Wallahu ‘alamu bish-sha-
            karimah. Manakal dua hal ini telah   wab.



                                                      Rabi’ul Awal 1443/November 2021 | MULIA  39
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46