Page 11 - Sistem reproduksi_Flip Book
P. 11
A. Tanaman katuk
Tanaman katuk (Sauropus androgynus) merupakan jenis sayuran yang mudah
diperoleh di perkarangan rumah, kebun, dan di pasar-pasar tradisional ataupun
swalayan. Pada beberapa penelitian bagian-bagian tanaman katuk diuji kandungan
senyawa steroidnya (skrining) menggunakan metode Simes et al dan diperoleh hasil
yang menunjukkan bahwasanya tanaman katuk (positif) mengandung senyawa
metabolit steroid (+) baik dari bagian daun (+), batang (+) serta campuran daun dan
batang (+) (Prajonggo, 1996). Berupa perdu yang tumbuh menahun, berkesan
ramping sehingga sering ditanam beberapa batang sekaligus sebagai tanaman pagar
yang tingginya sekitar 1–2 m. Batang tanaman ini tumbuh tegak, saat masih muda
berwarna hijau, setelah tua menjadi kelabu keputihan, berkayu, dan memiliki
percabangan yang jarang. Penampilan khas dari daun katuk adalah bentuk corak
berwarna keperakan pada permukaan atas yaitu terletak di tengah, menyebar, atau
campuran dari keduanya. Daun katuk mengandung vitamin K, vitamin A, vitami B
dan vitamin C. Mineral yang dikandungnya adalah kalsium (hingga 2,8%), besi,
kalium, fosfor dan magnesium. Warna daunnya hijau gelap karena kadar klorofil yang
tinggi Daun katuk juga mengandung protein, lemak, tanin, steroid, dan Alkaloid.
Gambar. Tanaman katuk (Sauropus androgynus)
Sumber: Dokumentasi pribadi, 2021
7