Page 9 - Sistem reproduksi_Flip Book
P. 9
D. Kura-kura Manouria emys.
Baning cokelat (Manouria emys) merupakan sejenis kura-kura darat anggota
suku Testudinidae. kura darat yang dilindungi dalam Permen LHK nomor 106/2018.
Kura-kura M. emys yang termasuk kedalam jenis berdarah dingin dan jenis hewan
Omnivora (Marida dan Radhi, 2019). Berat M. emys bisa mendekati 40 kg; namun
specimen di Indonesia yang terbesar sejauh ini tercatat 50 cm dengan berat selang 15–
20 kg.
Perisai punggungnya (karapas) tinggi melengkung. Keping vertebralnya
kurang bertambah sama luas dengan keping kostal. Panjang keping-keping vertebral
juga kurang bertambah sama; keping vertebral pertama mempunyai sisi sejajar,
sedangkan keping vertebral kelima melebar ke arah belakang. Keping marginal
(pinggir) di anggota depan dan di lebih kurang kaki belakang mendatar dan
persangkaan melengkung ke atas Perisai perutnya (plastron) dengan dua tonjolan pada
anggota depan (yakni keping gular) yang panjangnya melampaui panjang karapas[4].
Urutan panjang hubungan antar keping di anggota perut adalah: keping abdominal >
humeral > gular > femoral > anal. Pada Manouria e. emys, keping pektoral tidak
saling bersinggungan, terpisahkan oleh keping humeral dan abdominal. Pada anak
jenis phayrei, keping pektoral bersinggungan di tengah badan, dengan urutan panjang
hubungan: keping abdominal > humeral > femoral > gular > anal > pektoral. Kakinya
besar-besar menyerupai kaki gajah, dengan jari-jari yang tidak nampak jelas. Kaki
belakang berkuku lima dan kaki depan berkuku empat, bermodel meruncing; sisik-
sisik di kaki menebal serupa kuku serupa perisai.
Baning cokelat menghuni wilayah-wilayah berhutan dan dataran, di tempat
berketinggian sedang. Sementara Manthey & Grossmann (1997) mencatat bahwa
baning ini didapati di hutan gugur di dataran tinggi. Kura-kura ini menyukai tempat-
tempat yang lembab, acap kali ditemukan berendam di sungai yang dangkal atau
mengubur diri di tanah yang lembab. Konsumsinya terutama dari tumbuh-tumbuhan;
namun binatang muda tercatat juga memangsa siput, cacing, dan hewan-hewan kecil
lainnya. Jantan dan betina dibedakan dari gerakan leher dan kepalanya, dan dari
suaranya yang keras. Kura-kura ini biasanya bertelur dua kali setahun; setiap kalinya
diproduksi 20–30 butir, yang dikeluarkan dalam sebagian hari bersambung.
Wujudnya persangkaan lonjong, lk. 40 × 50 mm, bercangkang persangkaan lunak
seperti telur penyu. Telur-telur ini dipendam dalam suatu lubang sarang berdiameter
5