Page 16 - Demo
P. 16
8c. Pelaksanaan DRK secara luring atau daring sesuai kesepakatan kelompokd. Ditujuk satu orang leader dan satu orang notulene. Mendokumentasikan kegiatan DRK.f. Teknis pelaksanaan kegiatan DRK :1) Suatu kelompok terdiri dari 5 %u2013 8 orang2) Salah satu anggota kelompok berperan sebagai fasilitator, satu orang lagi sebagai penyaji dan lainnya sebagai peserta.3) Posisi fasilitator, penyaji dan peserta lain dalam diskusi setara (equal)4) Kasus yang disajikan oleh penyaji merupakan pengalaman klinis yang menarik dan tema up to date.5) Apabila dilakukan secara luring Posisi duduk sebaiknya melingkar tanpa dibatasi oleh meja atau benda lainnya, agar setiap peserta dapat saling bertatapan dan berkomunikasi secara bebas.6) Tidak boleh ada interupsi dan hanya satu orang saja yang berbicara dalam satu saat, peserta lainnya memperhatikan proses diskusi.7) Tidak diperkenankan ada dominasi, kritik yang dapat memojokkan peserta lainnya.8) Membawa catatan diperbolehkan, namun perhatian tidak boleh terkikis atau tertumpu hanya pada cataan, sehingga dapat mengurangi perhatian dalam berdiskusi.9) Setiap peserta wajib melakukan brain storming dalam pemecahan setiap masalah yang dikemukakan dalam kegiatan DRK10) Membuat laporan DRK.3. Studi Kasus Asuhan KeperawatanMetode studi kasus menggunakan kasus (masalah) pasien yang nyata dalam melakukan proses analisis kasus dalam memecahkan masalah atau mengambil keputusan melalui pengkajian secara mendalam dan menyeluruh mengenai masalah klinik yang mendasari perencanaan pelaksanaan dan evaluasi terhadap tindakan yang dilakukan. Hasil analisa kasus oleh mahasiswa dikonsultasikan kepada pembimbing Akademik dan preceptor.4. Self directed learningMetode belajar yang dilakukan atas inisiatif individu mahasiswa sendiri. Dalam hal ini, perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian terhadap pengalaman belajar yang telah dijalani, dilakukan semuanya oleh individu yang bersangkutan. Sementara pembimbing hanya bertindak sebagai fasilitator, yang memberi arahan, bimbingan, dan konfirmasi terhadap kemajuan belajar yang telah dilakukan individu mahasiswa tersebut.5. Discovery learningDiscovery learning merupakan bentuk pembelajaran mandiri, mahasiswa melakukan aktivitas untuk mengumpulkan / menghimpun berbagai informasi, membandingkan, mengkategorikan, dan menganalisis untuk membangun suatu