Page 13 - Sanitasi Sekolah
P. 13

kan contoh sistem sanitasi yang buruk. Dengan adanya tempat berkemban-
                   gnya vektor penyakit seperti itu di sekolah, maka siswa menjadi rentan untuk
                   terkena penyakit dan hal ini merugikan bagi siswa yang terpaksa absen dari
                   sekolah akibat sakit.
                        Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan di tingkat glob-

                   al, ketersediaan sanitasi sekolah yang memadai akan memberikan dampak
                   yang  besar  pada  beberapa  indikator  utama  dalam  pembangunan  sektor
                   kesehatan, pendidikan, kesetaraan gender, ekonomi, serta air dan sanitasi.
                   Pada sektor kesehatan, kegiatan sederhana, seperti mencuci tangan den-
                   gan sabun dapat menurunkan risiko terkena penyakit diare hingga 47%.
                        Penyakit diare dapat terjadi karena keberadaan bakteri yang merugikan
                   dalam makanan seperti bakteri Escherichia Coli. Keberadaan bakteri E.coli
                   dalam makanan menunjukkan tingkat sanitasi makanan yang buruk. Faktor
                   sanitasi  makanan  dapat  meliputi  bangunan,  konstruksi  dan  lokasi  tempat

                   pengolahan  makanan,  bahan  makanan,  peralatan,  tempat  penyimpanan,
                   penjamah makanan serta proses pengolahan sampai penyajian makanan.
                   Selain itu, penyakit diare juga dapat disebabkan karena faktor sanitasi dasar
                   seperti sumber air bersih yang tidak memenuhi syarat, tempat pembuangan
                   tinja (toilet) yang tidak saniter, tempat pembuangan sampah yang buruk dan
                   lain-lain.
                        Pembiasaan CTPS secara rutin dapat menurunkan angka ketidakhad-

                   iran secara signifikan hingga 50%. Selain itu penyediaan air minum yang
                   aman di sekolah dapat meningkatkan konsentrasi siswa dalam menangkap
                   pelajaran dan secara tidak langsung dapat meningkatkan kualitas akademik
                   mereka (Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, 2017).
                        Sanitasi sekolah juga mendorong kesetaraan gender. Studi UNESCO
                   menemukan bahwa secara global, 1 dari 5 anak perempuan yang berusia di
                   atas sekolah dasar tidak melanjutkan sekolah ke jengjang pendidikan me-
                   nengah, salah satunya akibat fasilitas sanitasi yang tidak layak disekolah.
                   Hal yang sama pula, 1 dari 6 siswa perempuan yang sedang menstruasi

                   terpaksa tidak sekolah (membolos) karena sarana sanitasi di sekolah yang
                   tidak layak.
                                                       7
                                                 Sanitasi Sekolah
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18