Page 8 - Sanitasi Sekolah
P. 8
kaitan satu dengan lainnya yaitu:
1. Sekolah harus memenuhi ketersediaan sarana dan prasarana sani-
tasi, terutama akses pada sarana air bersih yang aman dari pence-
maran. Sumber air yang layak adalah ledeng/PAM, sumur pompa, air
hujan, mata air terlindungi, sumur terlindungi, dan air kemasan. Selain
itu, akses dasar juga mensyaratkan bahwa sumber air layak tersedia
disekitar lingkungan sekolah dan cukup atau tersedia sepanjang wak-
tu. Sedangkan akses air terbatas adalah sekolah yang memiliki akses
pada sumber air yang layak dan masih terdapat di lingkungan sekolah,
namun air tidak terlalu tersedia sepanjang waktu.
2. Sarana sanitasi (jamban) yang berfungsi dan terpisah antara siswa la-
ki-laki dan perempuan, dan serta fasilitas cuci tangan pakai sabun.
3. Sekolah melaksanakan kegiatan pembiasaan Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) sekolah, seperti kegiatan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
secara rutin dan memastikan pelaksanaan Manajemen Kebersihan
Menstruasi (MKM) secara konsisten. Kedua hal ini yaitu Cuci Tan-
gan Pakai Sabun dan penyediaan air minum di sekolah, secara tidak
langsung dapat meningkatkan prestasi belajar di sekolah.
Pada tingkat global, sanitasi sekolah juga merupakan salah satu pri-
oritas pembangunan yang termasuk ke dalam SDGS (Sustainable Devel-
opment Goals) Tujuan 4a. Tujuan 4a adalah “Membangun dan meningkat-
kan fasilitas pendidikan yang ramah anak, penyandang cacat, dan gender,
serta memberikan lingkungan belajar yang aman, anti kekerasan, inklusif,
dan efektif bagi semua”. Lebih rinci lagi pada tujuan 4a dinyatakan “Proporsi
sekolah dengan akses ke:
(a) listrik,
(b) internet untuk tujuan pengajaran,
(c) komputer untuk tujuan pengajaran,
2