Page 6 - Dinamika Pengaturan dan Permasalahan Tanah Ulayat
P. 6
KATA PENGANTAR
ejak awal proses penyusunannya, Penulis senantiasa
Sterombang-ambing memikirkan judul yang sekiranya
tepat untuk buku ini, apakah Tanah Adat atau Tanah Ulayat.
Hal tersebut dikarenakan belum adanya kesepahaman
tentang pengertian dan konsep antara tanah adat dengan
tanah ulayat. Beberapa literatur misalnya, menyatakan
bahwa tanah adat terdiri dari tanah ulayat (tanah yang
dikuasai secara komunal), dan tanah adat yang dikuasai
secara individual. Tanah Ulayat sendiri dalam pemahaman
umum adalah tanah komunal yang mengandung
kewenangan yang berkarakter publik dan perdata, namun
ternyata ditemukan tanah ulayat yang hanya mengandung
karakter perdata.
Selain itu, saat ini populer pula entitas ‘tanah komunal’
yang ternyata tidak dapat dipersamakan dengan tanah
ulayat. Entitas ini utamanya muncul sejak diterbitkannya
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan